Misteri Jejak China Yang Tersisa Di Pulau Kangean Sumenep

Yudianto
Makam leluhur China di Dusun Lambheng Dajah, Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, Jumat (8/7/2022). (Foto : Istimewa)

Dua di antaranya ada di sebelah kanan depan dan persis sebelah kiri rumah Encek Mang. Hampir semua warga di Dusun Pecinan sudah mengubah bentuk rumah mengikuti model modern sebagaimana rumah warga lainnya. Bahkan, dua rumah Pecinan di kawasan itu juga banyak berubah bentuk di beberapa bagian.

Warisan rumah model Pecinan justru lebih banyak ada di dusun lain, meskipun dalam beberapa bentuk juga berubah, yakni di Dusun Lambheng Dajah, Desa Kalikatak.

Bahkan, pengaruh bahasa pun juga tidak ada yang tertinggal di masyarakat Pecinan. Mereka juga menggunakan Bahasa Madura logat Kangean yang banyak berbeda dengan Bahasa Madura pada umumnya.

Satu lagi jejak China di daerah itu yakni nama Jalan Ba Bun Hong di Desa Kalikatak, yang diduga kuat disadur dari kata atau nama tokoh asal China.

Mengenai punahnya tradisi China di Dusun Pecinan, Encek Mang mengatakan kemungkinan karena seluruh keturunan China di wilayah itu sudah memeluk Agama Islam yang berbeda dengan tradisi keagamaan masyarakat China.

"Jadi membakar dupa dan tradisi lainnya dari China sudah tidak ada," katanya.

Sementara makam yang diduga sebagai salah satu leluhur asal Negara China di Dusun Pecinan, kondisinya sudah dibiarkan apa adanya. Nisan yang terbuat dari adonan semen itu kini diselimuti lumut, bahkan tidak terlihat tulisan apapun yang menandakan bahwa jasad di dalamnya adalah orang China. Sekilas makam itu mirip pot bunga berukuran besar. Apalagi di samping makam ada pohon jeruk dengan daun yang lebat.

Pemandangan berbeda justru terlihat di arah kiri depan rumah Encek Mang. Di situ ada rumah panggung khas salah satu suku di Sulawesi. Pemiliknya, Muhammad Sofwan Sakir (Wawan) ternyata bukan dari Sulawesi. Ia berasal dari Kabupaten Sampang dan istrinya asli Pulau Kangean.

Dia memiliki rumah panggung dari hasil membeli ke warga di Dusun Bugis, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa. Wawan mengaku sangat suka dengan rumah panggung itu karena dinilainya eksotis. Rumah itu ada di bagian pojok Dusun Pecinan.

Sementara itu Camat Arjasa Husairi Husen yang mengaku juga masih keturunan China dan memiliki keluarga dekat de warga di Dusun Pecinan itu. Dia menuturkan bahwa informasi yang dia dapat, warga China di Kangean memang berasal dari Negara Tiongkok sekarang.

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network