Cerita Raden Patah, Ulama Pemberani yang Jadi Raja Pertama Demak

Avirista Midaada
Ilustrasi Kerajaan Demak. Foto : Istimewa.

SURABAYA, iNewsTuban.id - Raden Patah menjadi pendiri Kesultanan Demak yang konon berasal dari seorang ibu keturunan Tionghoa. Memiliki nama kecil Pangeran Jimbun, Raden Patah semasa dewasa belajar mengeyam pendidikan beragam bidang. 

Salah satu yang menjadi fokus pembelajaran Raden Patah yakni pendidikan politik dan kebangsawanan. Dia pun juga belajar agama di Ampel Denta, sejauh pondok pesantren yang didirikan Sunan Ampel.

Semasa belajar di Ampel Denta inilah jaringan dan pertemanan Raden Patah meluas. Bahkan dikutip dari buku "Hitam Putih Kesultanan Demak : Sejarah Kerajaan Islam Pertama di Jawa dari Kejayaan Hingga Keruntuhan" tulisan Fery Taufiq, dia berkenalan dengan saudagar kaya utusan Cina Laksamana Cheng Ho atau yang dikenal juga dengan Dampo Awang atau Sam Poo Tai Jin. Cheng Ho ini juga merupakan panglima muslim yang berkawan baik dengan Raden Patah. 

Semasa di Ampel Denta, ia belajar agama Islam dengan beberapa pemuda lainnya seperti Raden Paku yang kelak menjadi Sunan Giri, Makhdum Ibrahim yang kelak menjadi Sunan Bonang, dan Raden Kosim atau Sunan Drajat. Setelah dianggap lulus, Raden Patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara. 

Dia lantas diiringi oleh Sunan Palembang dan Arya Dillah dengan 200 tentaranya. Selama di Bintara inilah Raden Patah memusatkan kegiatannya di daerah tersebut. Beberapa kajian keagamaan juga dilaksanakan di lokasi tersebut, hingga akhirnya ia mendirikan pondok pesantren.

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network