TUBAN, iNewsTuban.id – Ketua Badan Saksi Wilayah, PAN Jatim, Agus Maimun, mengibaratkan bahwa perilaku pemilih dan perilaku politisi, bahwa perilaku pemilih menjadi sebuah pragmatisme dalam berpolitik, sedangkan politisi menjawab seperti yang diinginkan oleh perilaku pemilih. Pemilih tidak akan memilih jika tidak ada yang diberikan politisi, sehingga politisi menjawabnya dengan proses imbal balik.
Agus menyatakan, banyak sekali yang perlu dibenahi dalam sistem politik di Indonesia, salah satunya adalah kesadaran atau edukasi politik, kedua : sistem atau aturan yang mengatur tentang politik sebagi fungsi saringan kepemimpinan, dan ketga : kalau pemilih sudah ada kesadaran tinggi, maka pemilih memilih partai politik atau politisi dengan gagasan atau isinya (idenya), apa yang mau ditawarkan, hal itu merupakan fungsi ideal, dan ada komunikasi dua arah.
Di Tuban banyak tokoh-tokoh dan muncul ketokohannya secara nasional, muncul dari orang-orang Tuban dan cukup mewarnai baik politik sosial, perpolitikan nasional. Banyaknya budaya-budaya di Tuban yang menggambarkan tentang perjuangan dan ketahanan, pantang menyerah, sehingga pemuda-pemuda di Tuban yang punya DNA seperti itu atau darah pejuang, harus mengisi dan mewarnai semua lini.
Semangat perlawanan terhadap hegemoni dunia barat, sudah melekat dalam jiwa para pejuang jelang pra-kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, pemuda-pemuda di Tuban harus mengisinya dengan hal-hal yang bersifat patriotisme.
“leluhur kita itu para petarung, maka anak anak pemuda Tuban, jangan menyalahi kor=drat leluhur, ronggolawe bagi orang lain pemberontak, tetapi bagi kita adalah seorang pejuang, semua memiliki kesempatan yang sama, dan kita wajib untuk berjuang,” ujar Politisi Partai Amanat Nasional itu kepada iNewsTuban.id.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
