TUBAN, iNewsTuban.id – Selain dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak karakter kearifan lokal, budaya dan cerita-cerita dongeng masa lalu, Tuban juga dikenal dengan banyak melahirkan para pegiat literasi. Selain dikalangan akademisi, banyak karya yang juga lahir dari para pegiat budaya.
Salah satu pegiat literasi yang hingga saat ini masih giat menulis buku adalah Oktian Ika Ardhiani. Perempuan yang akrab disapa dengan Tian ini, bahkan kini sudah menulis lebih dari 60 karya buku. Salah satu karya buku yang baru saja diselesaikan oleh perempuan 46 tahun ini adalah “Lanjar Maibit”. Lanjar Maibit menceritakan tentang sebuah tokoh perempuan yang konon menjadi pelarian dari wilayah Kediri, karena dikejar-kejar banyak lelaki.
Karena kecantikannya yang luar biasa, tak sedikit laki-laki yang terpesona hingga mengejarnya untuk dijadikan pendamping hidup. Setelah kabur beberapa bulan dari Kediri, Lanjar Maibit akhirnya terdampar di sebuah desa di wilayah Kecamatan Rengel, Tuban. Nama desa itu cukup terkenal, yaitu Desa Maibit.
Lanjar Maibit akhirnya menikah dengan putra raja, namun sayang karena rasa cemburu yang berlebihan dari sang suami, Lanjar Maibit harus tewas bersama adiknya, yang dikubur hidup-hidup karena korban keangkuhan sang putra raja itu.
Sebagai penulis banyak buku, Kepala Sekolah SDN Glagahsari, Soko, Tuban ini berpesan, bahwa menulis perlu dipupuk sejak dini, bahkan memerlukan kedisplinan yang sangat tinggi. Ditengah gempuran dunia teknologi modern seperti saat ini, Oktian masih meyakini akan lahir penulis-penulis berbakat dan sangat idealis dijamannya.
“Disiplin sangat penting dalam hal menulis, kebetulan memang saya sejak kecil sudah suka menulis, membaca puisi juga. Sudah lebih dari 60 buku yang sudah saya terbitkan,” ujar Oktian, pengajar dan juga pegiat literasi asal Kecamatan Parengan, Tuban itu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait