TUBAN, iNewsTuban.id - Berawal dari iseng, seorang buruh pabrik di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berhasil meraup cuan dari miniatur bus serta alat transportasi lainnya. Kerajinan tangan itu banyak diminati kolektor maupun pecinta miniatur kendaraan dari luar daerah. Usaha sampingan tersebut mampu mendatangkan cuan untuk menambah penghasilan bulanan.
Tiga tahun terakhir, Ibham, warga Desa Merkawang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, memiliki kesibukan baru. Pria 33 tahun ini harus menambah waktu kerja, untuk menyelesaikan pesanan miniatur bus maupun alat transportasi lainnya.
Membuat miniatur kendaraan seperti ini, merupakan usaha sampingan. Ibham yang bekerja sebagai karyawan pabrik, awalnya iseng membuat miniatur bus mainan untuk anaknya. Namun hasil karyanya itu ternyata banyak diminati tetangga maupun teman dekat.
Pesanan demi pesanan terus berdatangan. Bapak satu anak inipun memutuskan untuk memasang harga pada setiap pesanan yang datang. Harga yang dipatok bervariasi antara Rp. 200.000 sampai Rp. 1.500.000 per unit, bergantung ukuran dan tingkat kerumitan.
Pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan media sosial facebook dan whatsapp. Sedikitnya lima unit miniatur dipesan setiap bulan. Tak hanya kolektor atau pecinta miniatur kendaraan lokal, pesanan juga banyak datang dari luar daerah seperti Pekalongan, Jember, Pacitan dan Surabaya.
Tak hanya miniatur bus, Ibham juga melayani miniatur truk, mobil pribadi, eskavator, serta kapal laut. Bahan utama yang digunakan adalah triplek, karet, serta mika.
“sudah 3 tahun menggeluti usaha miniatur mobil. awalnya buatin mainan anak, terus akhirnya banyak yang pesen, pesanan sampai sekarang sampai luar kota, seperti Pekalongan, Jember, dan Tuban juga ada,” ujar Ibham.
Usaha pembuatan miniatur kendaraan ini dikerjakan sepulang dari pabrik atau saat libur bekerja. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit miniatur kendaraan, sekitar dua minggu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait