TUBAN, iNewsTuban.id - Jalur nasional Pantura di Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami kerusakan parah. Terdapat banyak jalan berlubang dan bergelombang, sehingga memicu kecelakaan lalu lintas, khususnya pengendara roda dua. Sebagai bentuk protes sekaligus penanda bahaya, warga menanam pohon pisang dengan kardus bekas di tengah jalan raya yang rusak tersebut.
Pohon pisang ditanam warga tepat di tengah jalur Nasional Pantura Surabaya – Tuban, tepatnya di jalan HOS Cokroaminoto, Kabupaten Tuban. Warga bukan karena kurang lahan perkebunan, melainkan sebagai penanda bahaya bagi pengguna jalan yang melintas di jalan berlubang itu.
Sebab jalan beton tersebut mengalami rusak cukup parah. Sebagian badan beton retak dan muncul lubang-lubang sedalam 10 centimeter, yang dapat membahayakan pengguna jalan. Bahkan sebelumnya, banyak kendaraan rusak perr dan velg akibat terperosok lubang.
Selain itu beberapa pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal setelah terperosok lubang jalan. Sehingga sangat merugikan masyarakat yang melintas di jalur tersebut.
Kerusakan jalan ini terpantau ada beberapa titik di jalur Pantura ini, mulai perbatasan Lamongan hingga perbatasan Jawa Tengah. Selain curah hujan tinggi dan kerap di terjang banjir bandang, kerusakan diduga dipicu kendaraan besar yang melebihi tonase.
“lubang seperti ini buanyak sekali mas, kalau sampai perbatasan jawa tengah sana, meski kecil-kecil tapi kan dalam,” keluh Amin, pengemudi truk Jalur Pantura.
Warga sebenarnya geram melihat kecelakaan hampir setiap hari terjadi, akibat terperosok lubang jalan yang tak kunjung diperbaiki. Sehingga warga terpaksa menanam pohon pisang di tengah jalan di bungkus dengan kardus bekas, agar warga yang melintas tidak lagi terperosok lubang.
“karena sering terjadi kecelakaan, kemarin saja sehari ada dua pemotor jatuh ibu-ibu,” ujar Rofi’I, warga sekitar.
Kondisi jalan Pantura rusak semacam ini sebenarnya rutin terjadi setiap musim penghujan tiba. Namun jika tidak segera diperbaiki, sehingga warga bertindak dengan caranya, meski saat ketahuan dinas terkait pasti dimarahi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait