Ratusan Emak-emak Rela Berdesak-desakan Demi Dapatkan Sembako Murah

Pipit Wibawanto
Ratusan emak-emak berdesak-desakan saat antri sembako murah

TUBAN, iNewsTuban.id - Pasar murah berbagai bahan pangan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diserbu ratusan ibu-ibu rumah tangga. Mereka rela berdesak-desakan dan saling dorong demi membeli kebutuhan dapur murah. Operasi pasar tersebut digelar untuk membantu masyarakat dan untuk menstabilkan harga dipasaran.

 

Ratusan ibu rumah tangga ini berbondong-bondong mendatangi pasar murah yang digelar di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Mereka menyerbu stand penjualan bahan pangan murah, seperti beras, gula, telur, minyak, bawang merah dan putih, serta cabai.

 

Seperti takut tidak kebagian, para ibu-ibu ini nekat merangsek maju, sehingga terjadi desak-desakan dan saling dorong. Akibatnya beberapa anak dan balita yang diajak sang ibu harus terhimpit diantara barisan pengantri. Akibatnya, 5 ton beras yang di siapkan ludes hanya dalam waktu sekitar 1 jam.

Meski harus berdesak-desakan dan menunggu berjam-jam, warga mengaku senang mendapat bahan pangan murah, khususnya beras. Sebab, harga beras sedang melambung tinggi mencapai Rp. 11.000 per-kilogram untuk kualitas premium. Sementara dalam pasar murah ini hanya dijual Rp. 43.000 per lima kilogram.

 

“ini antri beras dan sembako, dapat harga 43 ribu lima kilogram, antri sejak jam delapan, lebih murah dari harga toko selisih 20 ribu,” ujar Eni, warga setempat.

 

“antri bawang putih atau sembako, rela desak-desakan karena musrah, dibanding di toko atau pasar ini lebih murah,” kata Bu Kus, warga yang lainnya.

Operasi pasar murah ini merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Tuban. Pasar murah digelar untuk membantu meringankan beban masyarakat dan menstabilkan harga pangan yang sedang melambung tinggi akhir akhir ini.

 

“ini program dari provinsi dan kolaborasi dengan kita untuk melakukan operasi pasar dan untuk menjaga kestabilan harga di kabupaten tuban, harga disini lebih murah dari pasar atau supermarket, paling diburu beras dan gula,” pungkas Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.

 

Untuk mengantisipasi aksi borong, petugas membatasi pembelian warga. Seperti beras, setiap warga hanya diperbolehkan membeli 2 kemasan 5 kilogram beras.

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network