Pernik Ramadhan, Bagi-bagi Takjil Bubur Bonang, Tradisi Bersedekah Sunan Bonang

Pipit Wibawanto
Warga rela antri berjam-jam untuk mendapatkan takjil gratis bubur di komplek Makam Sunan Bonang Tuban.

TUBAN, iNewsTuban.id - Untuk melestarikan tradisi bersedekah Wali Songo, warga sekitar komplek Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur, setiap sore menjelang berbuka puasa, menyediakan takjil gratis bagi musafir dan warga sekitar. Mereka membagi-bagikan takjil bubur tulang sapi, yang merupakan resep turun-temurun peninggalan Sunan Bonang, sejak ratusan tahun silam.

 

Suasana komplek Makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, selama bulan suci ramadhan selalu ramai oleh warga. Sesudah sholat dhuhur, makam yang menjadi cagar budaya nasional ini mulai terlihat sibuk. Sejumlah warga bergotong royong memasak bubur suruh untuk takjil buka puasa.

 

Bubur yang lebih dikenal dengan sebutan Bubur Bonang ini, memiliki bahan baku diantaranya beras, daging sapi, santan kelapa, garam, bumbu rempah, daun jeruk, serta irisan bawang putih dan bawang merah.

Yang menjadikan Bubur Bonang beda dengan bubur pada umumnya, adalah campuran tulang sapi. Sebab kaldu yang dihasilkan dari rebusan tulang sapi ini, memberi rasa khas pada bubur bonang.

Proses memasak berlangsung cukup lama, sekitar tiga jam lebih. Dalam proses pembuatannya, bubur harus diaduk terus menerus, mulai dari proses awal sampai bubur jadi. Selanjutnya bubur yang telah matang dibiarkan hingga menjelang waktu buka puasa.

 

Makanan sederhana ini sangat di tunggu-tunggu warga sekitar dan para musafir serta peziarah yang melakukan iktikaf di makam sang Sunan.

Bagi-bagi takjil bubur ini merupakan tradisi warga sekitar lokasi komplek Makam Sunan Bonang, untuk menyediakan takjil bagi musafir dan warga miskin selama bulan ramadhan. Tradisi ini merupakan peninggalan Sunan Bonang dan telah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.

 

“ini bubur ramadhan, dibagikan setiap sore menjelang buka puasa, yaa ramai ini warga banyak yang antri,” ujar Khumaidi, takmir masjid Astana komplek Makam Sunan Bonang.

 

Saat pembagian dimulai, baik anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dan rela antri, demi mendapatkan sepiring bubur untuk takjil buka puasa. Bubur yang dibuat dengan bumbu rempah-rempah ini, cocok untuk menu pembuka karena terasa dingin dan nyaman di perut, setelah seharian berpuasa.

“ini antri bubur boning, rasanya enak, tiap ramadhan antri bubur disini,” kata Dini, pengantri bubur.

 

Sunan Bonang merupakan satu dari sembilan wali penyebar agama islam di tanah Jawa. Kondisi masyarakat yang miskin pada jaman itu, membuat Sunan Bonang dan pengikutnya mencoba bersedekah, dengan menyediakan buka puasa gratis berupa bubur.

Perkembangannya, selain diperuntukan bagi warga sekitar, bubur ini juga dibagikan kepada para musafir dan peziarah Makam Sunan Bonang yang kebetulan singgah.



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network