Serunya Ngabuburit Sambil Latihan Bareng Paralayang di Perbukitan Kapur Tuban

Pipit Wibawanto
Atlet Paralayang saat berlatih di Bukit Glodakan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Tuban.

TUBAN, iNewsTuban.id - Berbagai cara dilakukan warga untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Di Kabupaten Tuban, para atlet olahraga paralayang menggelar latihan bersama di wilayah perbukitan kapur Tuban Selatan. Selain untuk ngabuburit, latihan bersama ini bertujuan untuk melatih ketepatan mendarat para atlet.

  

Suasana berbeda terlihat di kawasan perbukitan kapur, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Para atlet olahraga paralayang ini menggelar latihan bersama sambil menunggu waktu buka puasa. Serunya melihat pemandangan alam di atas ketinggian, membuat mereka senang dan lupa akan rasa lapar.

 

Jika biasanya para atlet paralayang asal Kabupaten Tuban ini menggelar latihan bersama dipagi hari, pada hari sabtu dan minggu, memasuki bulan ramadhan mereka mengganti waktu latihan bersama di sore hari.

Selain untuk mengasah kemampuan dan kelemasan otot kaki para atlet saat mendarat, latihan bersama ini dilakukan untuk mengisi waktu ngabuburit.

 

Meski digelar di tengah bulan ramadhan, para atlet terlihat tetap antusias mengikuti latihan bersama. Menikmati sejuknya angin perbukitan di sore hari, sembari melihat view dari atas ketinggian, membuat mereka merasa senang dan lupa akan rasa lapar.

 

Seakan tak ingin mendarat, para atlet ini berputar-putar di atas ketinggian sembari merentangkan tangan dan merasakan angin sore yang sepoi-sepoi. 

“latihan paralayang, suka paralayang dari tahun 2021 karena sering diajak ayah, latihanya habis dzuhur sampai mau magrib, sekalian ngabuburit,” ujar Satria, atlet paralayang,

 

“biasanya latihan dipagi hari sabtu dan minggu, berhubung sekarang bulan puasa latihanya diganti sore sekalian menunggu waktu buka puasa dan mengisi waktu ngabuburit, tadi yang latihan 3 orang,” kata Adit Tiyo, atlet paralayang yang lain.

 

Menurut pelatih paralayang, Rondi, pada bulan ramadhan ini latihan bersama sengaja dipindahkan pada sore hari. agar para atlet bisa eksis latihan dan tetap menjalankan ibadah puasa ramadhan.

“sekalian membiasakan urat-urat kaki untuk menginjak pet tadi, latihanya dipindah sore karena bulan puasa, jadi latihan tetep rutin dan kita masih bisa tetap menjalankan ibadah puasa, sambil menunggu waktu buka puasa anak-anak masih bisa tetap eksis latihan,” ungkap Rondi. pelatih paralayang.

  

Pada umumnya kesulitan yang dialami atlet saat bermain paralayang ialah memahami arah mata angin. Para atlet harus bisa membiasakan diri untuk mengikuti arah mata angin saat diatas ketinggian.



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network