TUBAN, iNewsTuban.id - Beberapa hari jelang lebaran, harga daging ayam di Pasar Tradisional Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai merangkak naik. Kenaikan berlaku antara Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per-kilogram sejak tiga hari terakhir. Banyaknya hajatan masyarakat, diduga menjadi pemicu lonjakan harga.
Lebaran Idul Fitri masih beberapa hari lagi, namun kenaikan harga kebutuhan dapur sudah berlangsung. Seperti terpantau di Pasar Tradisional Jalan Pramuka, Kabupaten Tuban, harga komoditas daging mulai merangkak naik.
Daging ayam misalnya, naik rata-rata sebesar Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per-kilogram. Daging ayam potong yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per-kilogram kini mulai mernagkak naik menjadi Rp 33.000 per-kilogram.
Lalu daging ayam keras naik Rp 43.000 per-kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 40.000 per-kilogram. Sedangkan daging ayam kampung naik rata-rata Rp 5.000 per-ekor. Ayam ukuran besar kini dijual Rp 75.000 per-ekor, ayam ukuran sedang dijual Rp 65.000 per-ekor dan ayam ukuran kecil Rp 60.000 per-ekor.
Banyaknya hajatan masyarakat diduga menjadi pemicu lonjakan harga. Meski demikian penjualan para pedagang mengalami peningkatan. Dalam sehari pedagang mampu menghabiskan sekitar 80-100 ekor ayam.
“jelang lebaran harga ayam naik 3 ribu. ayam potong daris ebelumnya 30ribu naik 33 ribu, ayam keras 30ribu naik 43ribu. ayam kampung naik 5 ribu per ekor,” ujar Suyatmi, pedagang daging ayam.
Sementara itu harga daging sapi masih relatif stabil. Daging kualitas super dijual Rp 130.000 per-kilogram, daging kualitas sedang Rp 110.000 per-kilogram dan daging bercampur tulang atau lemak dijual Rp 100.000 per-kilogram.
“harga daging stabil pada harga 120 - 130ribu, harga daging super 130 ribuan, penjualannya ada peningkatan di bulan ramadhan ini, rata-rata konsumsi daging, sehari habis 1 ekor,” kata Bu Fauzi, pedagang daging sapi.
Kenaikan harga ini diprediksi masih akan berlangsung dan mencapai puncaknya pada h +7 lebaran idul fitri.