TUBAN, iNewsTuban.id - Puluhan mahasiswa geruduk kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban, Jawa Timur untuk menemui Bupati Tuban, berujung ricuh. Aksi saling dorong antara petugas dan massa aksi demo tidak terhindarkan, lantaran mahasiswa merangsek masuk kantor Bupati. Meski begitu aksi mahasiswa itu pun tak ditemui Bupati Tuban karena sedang ada agenda lain.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Tuban, menggeruduk kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban untuk menemui Bupati Tuban, berujung ricuh. Aksi unjuk rasa ini dipicu runtuhnya atap gedung Korpri yang baru selesai di renovasi beberapa waktu lalu.
Selain itu mahasiswa menilai pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Pemkab Tuban, gagal dan menghambur-hamburkan uang Negara. Untuk itu puluhan mahasiswa merangsek masuk ke dalam gedung Pemkab Tuban untuk bertemu Bupati Tuban, namun dihalau oleh petugas, sehingga kericuhan dan aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
Aksi yang sebelumnya digelar di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sempat memanas, Tak puas dengan jawaban Kepala Dinas, massa lalu bergerak ke pusat Pemerintahan Kabupaten. Namun usaha itu pun gagal, lantaran Bupati Tuban yang ingin ditemui sedang ada agenda lain.
Sepuluh hari berlalu, misteri runtuhnya atap gedung Korpri belum terkuak, apa yang menjadi penyebab runtuhnya atap baru gedung putih tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, juga tidak dapat memberikan pasti apa penyebabnya.
“terima kasih atas kritik dan masukkannnya, apa yang disampaikan mahasiswa akan menjadi semangat ke depan untuk lebih baik, untuk penyebab runtunya gedung korpri masih menunggu hasil investivigasi inspektorat,” ujar Agung Supriyadi, Kadis PUPR Tuban.
“bahwasannya tuntutan kami terkait tentang infrastruktur sejak tahun kemarin gagal,” ungkap Muhrizam, Korlap aksi.
Meski sempat bersiteganng, puluhan mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib, setelah menyampaikan berita acara tuntutan aksi kepada Bupati.