Ia juga berterimakasih kepada perusahaan yang telah menyambut baik kerjasama dalam menggelar simulasi tersebut. Hingga saat ini, ada 10 perusahaan yang menurutnya perlu menggelar kegiatan serupa sebagai langkah antisipasi bencana. Darmaji panggilan akrabnya menegaskan, diantara 10 perusahaan tersebut, telah menandatangai perjanjian kerjasama kesiapsiagaan bencana dengan BPBD Tuban, termasuk PT. Pertamina. “Semua dilakukan untuk melindungi masyarakat,” katanya.
Masih kata Darmaji, ada dua potensi bencana di Kabupaten Tuban, yaitu hidrometeorologi yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Kemudian, bencana kegagalan teknologi yang terjadi akibat kesalahan dalam pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi dan atau industri, yang bisa menimbulkan dampak kerugian bahkan korban jiwa.
Dalam hal ini, kata Sudarmaji, seiring dengan berkembangnya industri di Kabupaten Tuban baik lokal maupun skala nasional, terutama yang bergerak di bidang gas bumi, perlu adanya antisipasi kedaruratan bencana kegagalan teknologi melalui simulasi penanggulangan bencana.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait