“melihat sungai dibawah tanah, awalnya ada lubang pada saat musim hujan lalu ada sumber muncul hingga ketinggian 2 meter, kalau musim kemarau sekarang airnya turun,” kata Darsilo, warga Desa Jadi.
Sementara itu, Cucuk Widiarto, Chief Instruktur Hikespi, Mahipal Unirow Tuban mengatakan, goa baru yang di temukan tersebut, kemungkinan sudah pernah terbuka, namun tertutup material bekas galian tambang. Selain itu, goa ini memiliki aliran sungai bawah tanah yang belum diketahui ujungnya secara pasti.
Aliran sungai bawah tanah ini, membuktikan bahwa desa ini merupakan daerah tandon air bawah tanah di Kabupaten Tuban dan harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk kawasan konservasi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait