TUBAN, iNewsTuban.id - Sebuah sekolah dasar negeri di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami kekurangan siswa. Bahkan memasuki tahun ajaran baru 2023-2024, sekolah milik pemerintah tersebut tidak mendapatkan siswa sama sekali. Meski demikian, proses belajar mengajar tetap dilakukan seperti biasa.
Sekolah Dasar Negeri Kedungrejo II, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, sepintas nampak baik-baik saja. Sejumlah siswa penuh semangat datang untuk menimbah ilmu di awal masuk sekolah. Bahkan bangunan gedung sekolah kokoh berdiri, siap digunakan menggelar proses belajar mengajar.
Namun siapa sangka, ruang kelas yang luas itu, ternyata kosong dan hanya ada meja kursi sang guru. Selama empat tahun terakhir, SD Negeri Kedungrejo-II kekurangan siswa, karena minimnya pendaftar. Bahkan tahun ajaran baru 2023 ini, sekolah negeri ini tidak mendapatkan siswa.
Penyebabnya SD Negeri Kedungrejo-II berada cukup jauh dari perkampungan serta Taman Kanak-kanak, serta banyak sekolah sederajat yang dekat perkampungan. Akibatnya jumlah murid SD Negeri Kedungrejo-II dari tahun ke tahun terus menurun, hingga tahun ini tidak mendapatkan siswa di tahun ajaran baru ini.
Hingga kini total siswa SD Negeri Kedungrejo-II hanya berjumlah 13 anak. Mereka terbagi enam kelas, yaitu kelas satu dan kelas empat kosong, dua siswa kelas dua, tiga siswa kelas tiga, sedangkan kelas lima ada tiga siswa dan lima siswa kelas enam. Meski demikian, proses belajar mengajar tetap dilakukan sesuai kurikulum yang berlaku.
“sekitar 4 tahunan ini, sejak pada tahun 2019, karena kelas 4 kosong, terus kelas bawahnya mendapatkan 3 dan kelas dibawahnya 2, yaa harapannya ada perhatian dari pemerintah, bangunan juga yang rusak segera di perbaiki,” ujar Dina Endrian, Plh Kepala Sekolah SD Negeri Kedungrejo II.
Untuk itu, meski kondisi fasilitas sekolah seperti papan tulis serta buku baca rusak dimakan rayap, serta lantai sekolah ini masih berlantai pasir dan batu koral. Namun para guru tetap semangat untuk menjalankan progam pendidikan, dengan membuka kelas playgroup dan Taman Kanak-kanak, bekerja sama dengan lembaga pendidikan lain.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait