Sejak tiga bulan terakhir, air yang biasanya mengalir dari kawasan perbukitan kapur telah terhenti. Ketiadaan hujan membuat sejumlah mata air berhenti memancarkan air. Akibatnya, bendungan dan sungai kini kering, dan hanya menyisakan kubangan air cerukan sungai.
Kondisi ini berdampak buruk terhadap lahan pertanian di Desa Sambongrejo, Genaharjo, Tunah, serta Desa Penambangan. Hektaran lahan produktif yang sedang ditanami jagung ini, tidak mendapat pasokan air. Akibatnya tanaman jagung mati mengering dan petani gagal panen.
“perkiraan sudah kering 3 bulan, sungai biasanya digunakan untuk pertanian, ini tidak ada airnya,” ungkap Pramu, warga Desa Sambongrejo.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait