“kegiatan ini rutin tahunan dalam rangka tutup suran, kami ini yang tergabung di Paracundaka artinya pekerja seni, mulai MC, perias, terop, audio, cucuk lampah, dekorasi, audio, foto dan video, mengadakan selamatan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki selama kita berkarya,” ujar Edy Ronggo kepada awak media.
Selain itu dalam Suran Agung tersebut juga dilakukan kirab Tumpeng Robyong sebagai penghormatan kepada leluhur terutama Allah SWT atas limpahan hasil bumi yang diwujudkan berupa masakan yang sudah siap saji dan akan dimakan bersama-sama.
“rebutan tumpeng robyong adalah untuk simbolis bahwasannya sebagai manusia hidup, kita harus cepat, tanggap dan tangkas, sedangkan kalau lemah dan kita malas, kita tidak akan mendapatkan apa apa,” imbuhnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait