“Batik dikemas dengan asbtrak, realis mengangkat budaya-budaya suku atau adat, sedangkan mas Yunus mengangkat kontemplasi, dan saya sendiri bicara mata-mata,” imbuh Didik.
Didik menambahkan bahwa pameran lukisan yang digelar independent tersebut akan terus berkelanjutan, sesuai harapan Mas Dibyo.
“Yang membuka Mas Dibyo, semangat lebih dikembangkan, harapanya disini berkesinambungan dan jangan ada jeda,” pungkasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait