TUBAN, iNewsTuban.id - Hari Pres Nasional (HPN) yang setiap tahun jatuh pada tanggal 09 febuari itu, diperingati oleh komunitas Podcast Cethik Geni, untuk mengumpulkan para seniman, sastrawan, santri, kyai dan tokoh-tokoh berpengaruh di Tuban, Jawa Timur, untuk bersajak, pada jumat malam.
Suasana begitu hangat, ketika salah satu seniman di Tuban ini mulai membawakan salah satu puisi andalannya. Tampak puluhan seniman menghadiri kegiatan baca puisi yang diadakan oleh komunitas Podcast Cethik Geni, di Jalan Manunggal Utara, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Malam baca puisi bertajuk “Konstruksi Magis Demokrasi” itu, merupakan pertama kali yang diadakah oleh Cethik Geni. Tema yang dibawa para seniman ini mulai dari tokoh perempuan “ibu”, politik serta kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
Walaupun dibalut dengan kegiatan sederhana, para seniman yang hadir tampak begitu menikmati dan syahdu karena ada ruang untuk berekspresi dan bersajak.
“dalam rangka hari pers yang diselenggarakan oleh Cethik Geni luar biasa, semoga ini kegiatan yang berkelanjutan soalnya hal seperti ini sebagai gudang produksi pikiran," ujar Cak Sariban, akademisi sekaligus seniman dan budayawan Tuban.
Tak hanya diisi oleh seniman dan sastrawan di Tuban saja, namun malam baca puisi Konstruksi Magis Demokrasi ini juga digemakan oleh sejumlah kyai, santri yang ada di Tuban. Bahkan kalangan santri sekaligus kyai ini juga membawakan sajak yang begitu membangkitkan rasa nasionalisme, yang kini mulai luntur, justru ketika di momen-momen tahun politik seperti saat ini.
Sementara itu ditempat yang sama, KH. Agus Abdullah Rubaidy Al Hafidz, begitu mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Podcast Cethik Geni tersebut, karena bisa menggugah pola pikir para generasi penerus bangsa akan nilai etika berbangsa dan bernegara.
“karena hanya melalui inilah kita bisa menggugah para generasi penerus supaya bener - bener bisa untuk mengukir aspirasi aspirasi," ungkap KH. Agus Abdullah Rubaidy Al Hafidz, kyai dan seniman Tuban.
Para seniman dan kalangan santri di Tuban ini mengharapkan kegiatan serupa ini terus diadakan. Tak hanya di depan halaman studio podcast saja, namun bisa saja diruang terbuka seperti di alun-alun, atau dimanapun tempatnya yang bisa mengundang banyak orang untuk menyaksikan.
Malam baca puisi ini juga dimeriahkan oleh petikan gitar akustik oleh Fals Mania Ronggolawe, lengkap dengan syair lagunya yang mengingatkan kita akan perjuangan-perjuangan pendahulu bangsa.
Kegiatan tersebut juga sebagai sarana mengingatkan kita, bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus terus digemakan, jangan sampai bangsa Indonesia ini terpecah, gara gara persoalan politik dan pemilu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait