Perselisihan antar tetangga ini sempat berujung damai dan pemilik tinja dilarang melakukan pembuangan tinja di halaman rumah Sumasri. Namun seiring waktu berlalu, pembuangan tinja ini kembali dilakukan oleh pelaku, hingga meluber ke halaman Sumasri.
“kemarin hujan tahu-tahunya luber, awalnya dikit, kemudian banyak. baunya busuk anak saya sampek kepalanya pusing mau muntah, membanjiri depan rumah, lama mulai jam satu siang sampai setengah tiga, baunya busuk di atas itu tampungan, saya kurang tahu, gak pernah main ke situ, kasus ini sudah ngomong kades, tapi dia pasrah. saya pengennya lanjut. rumah saya dibuangin limbah kayak gini, dua kali ini, pertama saya damai, dia sudah tanda tangan di atas materai,” ujar Sumasri, pemilik rumah .
Kasus tinja membanjiri halaman rumah ini telah dilaporkan korban kepada Kepala Desa Banyuurip, namun belum ada tindakan. Korban berencana akan melapor ke Polsek Senori, hingga mendapatkan keadilan untuk keluarganya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait