Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari mencakup berbagai aspek, mulai dari konservasi bekantan, penggunaan panel surya, hingga penanaman hutan mangrove. Sejak awal pelaksanaan program, populasi bekantan dan konservasinya kini telah mencapai 400 ekor. Kemudian aspek penggunaan panel surya dan penanaman hutan mangrove berdampak positif terhadap lingkungan, di mana berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon masing-masing sebanyak 51,04 ton CO2eq/tahun dan 175,34 ton CO2eq/tahun.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, Pokdarwis di sana memiliki kegiatan utama berupa susur sungai yang menjelaskan tentang pariwisata berkelanjutan. Dari kegiatan ini, Pokdarwis dapat meraup pendapatan Rp70 juta per tahun yang diperoleh dari biaya jasa susur sungai kepada 1.200 wisatawan yang datang setiap tahunnya. Sekitar 50 persen wisatawan yang berkunjung merupakan wisatawan mancanegara. Selain itu, Pokdarwis di sana dapat menghemat biaya listrik Rp1,2 juta per tahun berkat penggunaan panel surya Energi Baru Terbarukan (EBT).
Perwakilan Muspika Samboja, Sertu Andri, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian dari PEP Sangasanga kepada masyarakat Kecamatan Samboja, baik itu secara umum maupun kepada Pokdarwis Sungai Hitam Lestari, yang dipimpin Aidil Amin. ”Sebagai masyarakat Samboja, kami mendapatkan hal-hal bermanfaat dengan adanya kegiatan PEP Sangasanga melalui Program Ekowista di Sungai Hitam ini. Berkat bimbingan dari Pertamina, kawasan ini menjadi lebih bagus dan tingkat kunjungan dari wisatawan semakin tinggi sehingga juga berdampak terhadap roda ekonomi di daerah sekitar,” ujar Andri.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait