"untuk kuota pupuk berkurang, sedangkan alokasi tidak sesuai dengan usulan. Jumlah yang diterima petani tidak sesuai usulan. Soalnya usulannya 100 persen tetapi sekarang tereksekusi cuma 52 persen," tuturnya.
Menurutnya, dengan adanya pengurang pupuk ini, dikhawatirkan ada kendala pada musim tanam kedua oleh petani. Lantaran Desa Sukorejo merupakan salah satu desa yang menjadi lumbung pangan di Kecamatan Parengan. Karena diwilayahnya Sukorejo ada tiga ratus empat puluh enam ribu hektar lahan.
"Yang saya khawatirkan menjadi soal terkait pembagian pupuk bersubsidi, khawatirnya ada kendala pada musim tanam kedua oleh petani," terangnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait