TUBAN, iNewsTuban.id - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) menggelar tes skrining bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilaksanakan di Pendopo Krido Manunggal.
Ratusan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Tuban dan stake holder Pemkab Tuban, mengikuti skrining kesehatan untuk dapat mendeteksi dini penyakit tidak menular (PTM) yang digelar Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB).
Deteksi dini ini meliputi kondisi hipertensi, penyakir jantung, diabetes, ginjal, body mass indek (BIM) hingga mengukur kadar karbon monoksida (CO) dalam pernafasan dan donor darah.
Selain hari ini dengan dinyatakan dibukanya Pekan Skrining Kesehatan, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana juga akan mendatangi kantor-kantor pemerintah untuk terus melakukan skrining kesehatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana mengatakan, kegiatan skrining kesehatan ini bertujuan untuk memastikan indikator kesehatan atau deteksi dini, agar dapat ditindak lanjuti dengan pengobatan maupun penerapan pola hidup yang lebih sehat.
“ini merupakan kegiatan pembukaan skrining kesehetan bagi asn di Pemerintahan Kabupaten Tuban, kita memulai kegiatan skrining kesehatan untuk memastikan indikator-indokator kesehatan sehingga nantinya kita ketahuikan jika ada indikator yang ketinggian jadi bisa mengelola kesehetan secara baik. kita memastikan nantinya tidak ada kondisi ASN kita yang mempunyai penyakit yang barang kali sudah lama akhirnya kebablasan, ini itu untuk deteksi dini,” ujar Budi Wiyana, Sekretaris Daerah Tuban.
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia, yang diperingati pada 17 mei lalu. Dari hasil pemeriksaan skrining ini, akan ditindak lanjuti hingga mencakup seluruh ASN yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.
Pemkab Tuban juga berkomitmen untuk selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar rutin melakukan skrining Kesehatan.
Harapannya, setelah seluruh jajaran Pemkab Tuban maupun Masyarakat, sudah bisa untuk melakukan skrining secara mandiri.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes P2KB Tuban, Atiek Supartiningsih menjelaskan, kegiatan skrining memang harus dilakukan minimal satu tahun sekali, untuk usia produktif.
Khusus untuk jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sejumlah 1.600 orang akan dilakukan skrining di kantor OPD setempat.
“skrining untuk masyarakat itu minimal 1 tahun sekali, sesuai standart pelayanan minimal usia produktif itu 1 kali setahun harus melakukan skrining kesehatan. dimulai hari ini dibuat gebyar supaya lebih semangat khusus asn selain asn juga masyarakat, yang untuk opd sudah kita data sebanyak 1600 itu yang nanti yang akan kita lakukan pemeriksaan di kantor kantor opd jadi teman teman dinkes akan bergerak ke opd opd. untuk yang puskemas 8600 lebih sudah kita data nanti kita mulai ke kecamatan nanti puskemas akan keliling ke kantor kantor nanti kita juga lanjut ke Masyarakat,” kata Atiek Supartiningsih, Plt Kepala Dinkes P2KB Tuban.
Setelah ASN, Atiek mengaku akan melakukan hal yang serupa di lingkungan masyarakat melalui pos pembinaan tepadu (Posbindu) yang tersebar di seluruh desa.
Perlu diketahui, kedepannya Dinkes Tuban juga akan melakukan pemeriksaan profil lipid kanker untuk deteksi kanker, kanker kolon, pemeriksaan jantung dan pemeriksaan untuk depresi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait