Geruduk Balai Desa, Puluhan Warga Meminta Kepala Dusun yang Diduga Selingkuh Dicopot dari Jabatannya
TUBAN, iNewsTuban.id - Puluhan warga Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban menggeruduk balai desa setempat lantaran geram terhadap ulah oknum Kepala Dusun (Kadus) yang dinilai membuat resah warga, pada Selasa (20/8/2024).
Mereka terpaksa menggeruduk balai desa dan bertemu Kepala Desa (Kades) Sukolilo guna menuntut agar oknum Kadus yang diduga berselingkuh tersebut dilengserkan dari jabatannya atau mundur secara sukarela.
Sebagai bentuk protes, warga pun membawa spanduk serta miniatur keranda mayat dengan bertuliskan "Desoku Ricuh, Camatku Turu". Selanjutnya, miniatur keranda mayat tersebut diarak masuk ke dalam balai desa setempat.
Tokoh Masyarakat sekaligus Korlap Aksi, Muhammad Hasyim menyatakan, aksi demo ini terjadi karena warga geram terhadap ulah oknum Kadus yang sungguh meresahkan. Bahkan, ulah oknum Kadus itu sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Namun, melihat pelaku yang tidak kunjung sadar diri, lalu membuat emosi warga memuncak dan membuat aksi demo.
"Sebelumnya kita pernah memergoki oknum kadus itu sedang memboncengkan perempuan pada malam hari. Dari sinilah muncul kecurigaan, bahwa tingkah kadus itu tidak tepat dan membuat resah warga," tegas Hasyim.
Hasyim mengungkapkan, sejak awal persoalan ini diminta diselesaikan baik-baik asalkan oknum Kadus itu mau mengundurkan diri. Tak hanya itu, para warga juga tidak pernah memaksa dia untuk mengundurkan diri. Akan tetapi, lantaran yang bersangkutan tidak tegas dalam mengundurkan diri, maka warga meminta pimpinan desa agar segera memproses dan melakukan pencopotan terhadap oknum Kadus tersebut.
"Kasus ini sebetulnya sudah lama, pertama tahun 2006. Lalu berlanjut lagi sekitar 2 bulan lalu oknum Kadus itu telah memboncengkan wanita yang bukan istrinya pada malam hari. Dari situ warga merasa risih dan resah. Padahal seharusnya pamong atau perangkat desa itu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, lah ini endak malah sebaliknya malah bikin kisruh di masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepada Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Arif Nugroho membenarkan, jika ada puluhan warga yang datang ke balai desa guna menuntut pencopotan oknum Kadus yang membuat risih tersebut. Ia pun berjanji akan menyelesaikan persoalan ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami selaku Pemerintah Desa tetap memakai SOP atau aturan yang ada, supaya tidak menyalahi aturan serta akan menampung keluh kesah masyarakat," ujar Arif Nugroho kepada awak media.
Diketahui, selanjutnya setelah aksi demo itu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukolilo akan melakukan Musyawarah Desa (Musdes) pada hari Kamis 22 Agustus 2024 mendatang untuk menyelesaikan masalah agar segera terselesaikan dan menemukan titik terang.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait