Unirow Tuban Laksanakan Seminar Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence

Pipiet Wibawanto
Pelaksanakan seminar Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence di kampus Unirow Tuban.

Tuban, iNewsTuban.id - Dalam rangka menghimpun dan mendesiminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi Dosen, Praktisi, dan Mahasiswa. Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban melaksanakan Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNasPPM) IX. Sabtu, 31 Agustus 2024.

 

Seminar yang terpusat di Hall Gedung Rektorat lantai 2 tersebut dihadiri oleh pengurus dan Pengawas PPLP - PT PGRI Tuban, Rektor, wakil Rektor, Dekan, Direktur Pasca Sarjana, Kaprodi, Dosen, Mitra Dunia Usaha dan Industri serta mahasiswa.

 

Selian itu, hadir pula Prof. Dr. Ir. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T., IPU, ASEAN Eng. Guru Besar pada Bidang Ilmu Pengolahan Citra Program Doktor Sistem Informasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

 

Juga hadir. Yayak Rachmat Hidayat, Advisor Project GGR TUban. Fahrudin Yusuf Sr. Analyst IT Operations PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

 

SNasPPM IX dengan tema,”Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence Pada Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Era Digital” ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban. Yang mencakup 7 kelompok bidang, yaitu: 1). Saintek, 2). Pendidikan, 3). Sosial Humaniora Seni Budaya, 4). Ekonomi dan Bisnis, 5). Kemaritiman , 6) pertanian dan pangan dan 7). Pengabdian Masyarakat.

 

Selain itu, dalam sambutannya, Rektor Unirow, Dr. Wali, M.Pd berpesan kepada semua yang hadir untuk lebih bijak dalam mengunakan Artificial Intelligence (AI) dalam kegiatan akademik.

 

Dewasa ini keberadaan AI sendiri sangat membantu bagi Dosen maupun Mahasiwa. 

 

Namum yang menjadi persoalan adalah, ketika kecerdasan buatan dipergunakan tapa dasar pemahaman yang mumpuni, maka bisa menjadi boomerang. 

 

Rektor Unirow mencontohkan, ketika proses penyusunan Buku ajar yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, berkat bantuan AI dapat terselesaikan dalam hitungan Minggu, bahkan hari. Namun yang harus diperhatikan adalah keakurasian dari isi buku ajar tersebut. 

 

Beliau berpesan, setiap kali mengunakan bantuan kecerdasan buatan isi tetap harus dikaji ulang. 

 

“tantangannya adalah perlu pengkajian ulang, jangan Sampek sebagai akademisi terlena dengan kecanggihan teknologi”. Ungkapnya.

 

Selain itu, dalam orasi ilmiah yang berjudul Artificial Intelligence And Expert Systems In Health, Biomedical, And Biometric Research, Guru Besar pada Bidang Ilmu Pengolahan Citra Undip, Prof. Rizal memaparkan, Artificial Intelligence, atau kecerdasan buatan merupakan kecerdasan buatan yang dihasilkan oleh manusia. 

 

Artificial Intelligence bertujuan untuk mereproduksi fungsi otak manusia. Atau dengan kata lain kapasitas yang diberikan manusia kepada mesin untuk menghafal dan belajar dari pengalaman, berpikir dan mencipta, berbicara, menilai dan mengambil keputusan.

 

Meskipun demikian, biarpun bisa menirukan gerak gerik manusia, keberadaan AI sendiri hingga kini belum isa mengantikan tugas manusia secara permanen. 

 

“meskipun bisa menirukan manusia, AI sendiri tidak meungkin akan terlihat alami seperti manusia” tegas Prof Rizal.

 

Dalam paparannya dijelaskan, Melalui AI, bagian-bagian dari tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sistem biometric. Melalui pemindaian telapak tangan, wajah, retina hingga pada pengenalan daun herbal.

 

Lebih lengkap lagi, Prof. Rizal menyampaikan, kehadiran kecerdasan buatan dalam bidang biomedis dapat digunakan untuk Diagnosis Tuberkulosis, Pengendalian Diabetes Mellitus, Deteksi Batu Ureteri, Identifikasi Batu Ginjal, Identifikasi Osteoarthritis, Diagnosis Difteri, Diagnosis Gastritis, Diagnosis Gastroanteritis, Rekam Medis Obs-Gyn Mobile, Identifikasi dan Klasifikasi Penyakit Jantung, Deteksi Penyakit Liver, Artoplasti Pinggul, Penghitungan Sel Darah, Pengenalan Wajah, Pengenalan Sidik Jari, Pengenalan Iris,

 

Selain itu, Kegiatan yang dilaksanakn secara Hybride tersebut diikuti oleh 320 Pemakalah. Terdiri dari Pemakalah Umum dan Pemakalah Mahasiswa dari 10 perguruan tinggi yang tersebar dari 9 Provinsi.

 

Perlu diketahui bersama, terselengarannya SNasPPM IX ini merupakan hasil kerjasama antara Unirow Tuban dengan PT. Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ), Bank Jatim Cabang Tuban, PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), serta KSPKP Tuban.

 



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network