TUBAN, iNewsTuban.id - Kekeringan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terus meluas seiring berlangsungnya puncak musim kemarau. Tercatat ada 26 desa dari 10 kecamatan mengalami krisis air bersih. Akibatnya BPBD Tuban harus mendistribusikan 85.000 liter air bersih setiap harinya ke wilayah-wilayah yang terdampak.
Musik kemarau panjang menyebabkan kekeringan melanda wilayah Kabupaten Tuban terus meluas. Pemandangan seperti ini pun selalu mewarnai proses penyaluran bantuan air bersih.
Warga yang didominasi ibu-ibu berebut beradu cepat mengisi jerigen maupun wadah yang kosong lainnya. Setelah penuh wadah tersebut buru-buru dibawa pulang agar bisa kembali lagi untuk berebut air bersih.
Hingga akhir bulan september 2024, terdapat 26 desa di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih. Akibatnya warga sangat tergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah maupun pihak lain.
Sedikitnya 85.000 liter air bersih di kirim ke wilayah terdampak. Bbanyaknya titik kekeringan dan minimnya armada, membuat pengiriman dilakukan bergantian.
“sampai dengan hari ini kita melaksanakan droping air ini ke 26 desa di 10 kecamatan. yang jelas kami berupaya masyarakat-masyarakat yang membutuhkan air tercukupi selama musim kemarau. totalnya setiap hari yang kami kirim adalah 85.000 liter perhari,” ungkap Sudarmaji, Kalaksa BPBD Tuban.
Kekeringan diprediksi akan berlangsung hingga akhir September, bersamaan dengan datangnya musim penghujan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
