Hanya di Indonesia, Tragedi Berdarah Penculikan Jenderal Dalam Sejarah Peristiwa G30S-PKI

iNews.id
Tragedi Berdarah Penculikan Jenderal di Sumur Lubang Buaya Dalam Peristiwa G30S-PKI

Tepat tanggal 1 Oktober dini hari, Pasukan Tjakrabirawa di bawah pimpinan letnan kolonel Untung memulai aksinya dengan melakukan aksi penculikan terhadap 7 jendral. Pasukan Tjakrabirawa bergerak dari lapangan udara menuju Jakarta Selatan.

 

7 jenderal tersebut adalah Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Letjen (Anumerta) M.T. Haryono, serta Mayjen (Anumerta) D.I. Panjaitan yang langsung dibunuh di rumah masing-masing, sementara Letjen (Anumerta) Suprapto, Letjen (Anumerta) S.Parman dan Mayjen (Anumerta) Sutoyo ditangkap hidup-hidup kemudian disiksa dan dibunuh oleh PKI.

 

Satu target PKI yaitu Panglima TNI Jenderal A.H. Nasution, lolos dan mampu melarikan diri ketika segerombolan pasukan Tjakrabirawa mengepung rumahnya, dengan melompat pagar rumah Kedubes Irak yang bersebelahan rumah.

 

Kemudian, jenazah para korban lalu dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah lubang buaya. Pukul 07.00 WIB, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Tjakrabiwa bahwa G30S PKI telah berhasil mengambil alih di beberapa lokasi strategis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network