Pemberontakan PKI, Pemerhati Sejarah Tuban : Memahami G 30 S Tidak Boleh Sepenggal-sepenggal

Rian
Pemerhati sejarah, Akademisi dan Budayawan Tuban, Sudjarwoto Tjondronegoro.

Pria yang juga berprofesi dibidang akademik ini juga menambahkan, bahwa harus ada ruang untuk memperbaiki Langkah Bangsa Indonesia ke depan. Salah satu produk dari rekam jejak pengkhianatan PKI adalah lahirnya film documenter Pengkhianatan G 30 S/ PKI. Namun Jarwoto menyatakan film tersebut haruslah diluruskan. Adegan-adegan yang mengandung illustrasi harus dihilangkan karena film tersebut bersifat documenter.

 

“ada sebuah hal yang harus dibenahi, contohnya adalah salah satu diantaranya adalah produk film, itu perlu diluruskan, perlu di revisi, tidak semuanya benar, yang berbau ilustrasi harus dihilangkan, karena itu seharusnya film documenter, yang semestinya film documenter, adalah untuk menggugah semangat, agar peristiwa itu tidak terjadi, tetapi faktanya di lapangan suasana bisa dibaca sendiri,” imbuhnya.

 

Jarwoto juga menyoroti bahwa film tersebut adalah tak lebih dari fragmen untuk memenuhi kepentingan pemerintah saat itu.

 

“yang tersirat dalam film itu PKI melakukan pemberontakan semata-mata dengan sendirinya, alurnya lebih ke arah sepihak, yang memenuhi kepentingan pemerintah di kala itu, dan itu memang tugas dari organisasi politik itu mesti ada departemen agitasi dan propaganda, untuk apa, untuk menggalang kecintaan mereka terhadap partai, tapi disini harus berujung pada ideologi negara sebenarnya, katanya kan begitu,” tuturnya.

 

Dalam setiap pemnberontakan di sebuah negara, Jarwoto menyimpulkan bahwa ada peran-peran tertentu yang turut mendukungnya, seperti peran kekuatan sebuah kesatuan dan juga peran kekuatan politik. Tak lepas dari hal itu, Jarwoto juga menyatakan bahwa PKI saat melakukan pemberontakan terhadap NKRI juga menggunakan kekuatan tersebut untuk memuluskan jalannya.

 

“fakta PKI memberontak tidak bisa tidak, tapi mengapa memberontak..? apakah pelaku pemberontakan keseluruhan atau hanya sekedar pemantik, barangkali setelah itu bisa dipahami dan dipelajari sendiri, PKI tidak berdiri sendiri, peristiwa Madiun contohnya, baru ke 30 S, keterlibatan oknum yang macem-macem itu, kita bisa lihat, pemberontakan yang dilakukan di Nusantara ini pasti ada peran-peran tertentu, yang dilakukan oleh siapa..? misalnya DI TII, PRRI Permesta, artinya ada keterlibatan “oknum Militer”, yaa semuanya ada militernya, sejarah itu,” pungkasnya.

 



Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network