"Kita itu di fungsi production operation, jadi yang menerima semua produksi liquid dari sumur. Jadi suka dukanya ya kita beroperasi 24 jam, kita harus menjaga keberlanjutan produksi sumur kita untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ucapnya.
Gas dari SP Subang disalurkan ke industri-industri di Jawa Barat serta ke PLN untuk pembangkit listrik. Sementara minyak bumi yang diproduksi dikirim ke Balongan untuk diolah menjadi bahan bakar.
Bekerja di area yang bertekanan tinggi dan mudah terbakar memerlukan penerapan protokol keselamatan yang ketat. Didit sangat menekankan pentingnya safety dalam setiap langkah operasional.
"Kita ini kan bekerja di area yang bertekanan, terus mudah terbakar dan dampaknya ketika kita teledor atau tidak memenuhi safety itu dampaknya itu akan luar biasa, di samping fatality untuk meninggalnya pekerjanya, habis itu fasilitas pasti akan berdampak makanya kenapa kita safety itu sangat diterapkan di area kita," ucapnya.
Dia mencontohkan kecil tentang penggunaan pakaian overall atau pakaian kerja yang dirancang khusus. "Contohnya kenapa sih kita pakai baju kerja itu nyambung gini, itu tujuannya ketika terjadi apa-apa dan kita harus dievakuasi kita itu nariknya sekali tarik langsung dapat. Jadi kalau dengan overall ini itu akan tertarik semua," katanya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait