Perang Bubat Membuat Hubungan Gajah Mada Dengan Sang Raja Hayam Wuruk Sempat Memburuk

iNews.id
Hilangnya Perang Bubat Jadi Aib Majapahit Pada Nagarakretagama dan Pararaton

Nagarakretagama pupuh LXXXVI menyediakan uraian agak panjang tentang Bubat, namun sama sekali tidak menyinggung Perang Bubat, antara tentara Majapahit dan tentara Sunda pada tahun 1357. Sebab Perang Bubat kurang pantas dimasukkan dalarn pujasastra kepada Dyah Hayam Wuruk, yang dibuat oleh Mpu Prapanca, sebagai bagian dari pemujaan ke sang raja.

 

Bubat adalah lapangan luas lagi lebar di sebelah utara kota Majapahit, membentang ke timur sejauh setengah krosa sampai jalan raya, dan membentang ke utara setengah krosa sampai tebing sungai. Di sekelilingnya dibangun rumah kediaman para pegawai kerajaan. 

 

Pada awal bulan Caitra (Maret-April) selama tiga atau empat hari di lapangan Bubat diadakan pesta rakyat berupa pelbagai pertandingan dan berbagai pertunjukan yang dihadiri oleh pelbagai pembesar kerajaan termasuk Hayam Wuruk. Pesta rakyat itu dimulai pada hari ketiga bulan Caitra sehabis pertemuan para pembesar di manguntur untuk mendengarkan ajaran Rajakapakapa. 

 

Maka didirikanlah panggung tinggi di tengah-tengah lapangan. Di sebelah barat panggung dibangun balai witana tempat duduk Sri Baginda raja. Tempat duduk para menteri dan adhyaksa diatur dari utara ke selatan menghadap ke timur, sedangkan, para raja bawahan dan para aria diatur dari utara ke selatan menghadap ke barat.

Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network