Sebut Paslon Lindra-Joko Unggul Dalam Debat Perdana Pilkada Tuban, ini Kata Ketua Tim Pemenangan

Pipiet Wibawanto
Momentum debat publik Pilkada Tuban 2024 yang digelar KPU Kabupaten Tuban.

TUBAN, iNewsTuban.id - Debat publik perdana Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati digelar di Grand Javanilla, pada Minggu (20/10/2024) malam, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban telah sukses digelar.

 

Tema yang diusung dalam debat itu adalah "Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah,". Pada debat tersebut diikuti oleh dua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Paslon nomor urut satu : Riyadi - Wafi Abdul Rosyid dan Paslon nomor urut dua, Aditya Halindra Faridzky - Joko Sarwono, yang didampingi partai pengusung masing-masing.

 

Debat perdana tersebut mendapat penilaian tersendiri dari Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut Dua, Lindra-Joko, Suratmin. Menurut dia, dalam acara debat pertama itu Paslonnya lebih unggul dibanding lawannya yaitu Paslon Riyadi-Wafi.

 

Sementara itu Calon Bupati nomor urut dua, Aditya Halindra Faridzky menegaskan, pihaknya menilai bahwa masyarakat Tuban pasti lebih cerdas bisa memilih pemimpin yang jauh lebih baik. Tentu dengan pengetahuan, pemahaman serta pengalaman, maka sesuai harapan bersama masyarakat akan lebih sejahtera. 

 

Selanjutnya, melihat sosok paslon 02 ini merupakan seorang birokrat tentu dengan debat yang akan datang pasti juga akan lebih unggul. Meskipun debat yang akan datang akan berbeda tema, tetapi hal itu tidak menjadi persoalan. Karena materi debat yang disiapkan panelis pasti sudah dilakukan dan dibuktikan selama memimpin Kabupaten Tuban.

 

"Kami menegaskan, bahwa tadi paslon 01 menyampaikan di Kecamatan Kerek angka stunting sekitar 50 persen. Lah itu data dari mana? Dan itu jelas menyesatkan. Padahal faktanya hingga akhir Agustus 2024 angkat stunting di Kecamatan Kerek hanya sekitar 10,86 persen," ucap Lindra kepada awak media.

 

Sebelumnya disela-sela debat, Paslon Riyadi - Wafi menyampaikan, penting baginya untuk melakukan perbaikan data dan memastikan kader posyandu cakap dalam mengoperasikan alat timbang, alat ukur agar indikator stunting sesuai dengan standart dari Kementerian Kesehatan.

 

"Termasuk pencegahan terjadinya pernikahan dini dan tekanan psikis. Oleh karena itu, perlu adanya beasiswa gratis untuk jenjang SMA agar anak muda tidak buru-buru menikah," ucap Riyadi, Cabup nomor urut 1.

 

Meski disebut sebagai ketua penurunan stunting, Riyadi mengaku hingga saat ini masih belum mendapatkan SK. Bahkan minim melakukan koordinasi terkait masalah stunting di Kabupaten Tuban.

 

"Jujur saya tidak pernah dilibatkan, lalu bagaimana kami harus mencapai penurunan stunting? Kolaborasi memang harus benar-benar diterapkan," ujarnya.

 

Saat proses debat berlangsung, Riyadi juga sempat menyinggung soal anggaran dana stunting yang diduga digunakan untuk mencetak baliho.

 

Hal itu langsung ditanggapi oleh Aditya Halindra Faridzky sebagai Calon Bupati Tuban nomor urut dua. Ia menegaskan, jika tahun 2021 lalu angka stunting mencapai angka 26 persen, dan saat ini angka stunting di Tuban mencapai 17,1 persen.

 

"Sudah ada screening kesehatan untuk mencegah stunting, misalnya ditemukan anemia maka remaja putri akan diberikan tablet penambah darah, kalau terindikasi stunting, akan diberikan penambah gizi. Apalagi permintaan dispensasi menikah juga telah menurun," ucap Lindra.

 

Menanggapi soal dugaan anggaran dana stunting untuk cetak baliho, Lindra mengaku jika pembuatan baliho menjadi salah-satu cara untuk sosialisasi progam. "Seharusnya tidak ada masalah kalau memang tujuannya untuk sosialisasi," tegasnya.

Sementara itu Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tuban nomor urut dua Aditya Halindra Faridzky - Joko Sarwono saat debat publik, Minggu (20/10/2024) malam di Grand Javanilla, menanggapi soal komitmen Pemkab Tuban terhadap penyandang disabilitas.

 

Calon Bupati Tuban Lindra mengatakan, selama ini Pemkab Tuban telah memberikan beberapa fasilitas yang dapat menunjang akses penyandang disabilitas seperti, pembangunan Kafe Inklusi dan sarana prasarana publik lainnya.

 

Salah-satunya fasilitas saat perekaman KTP, mobil Cedak Mas, mobil angkutan pelajar dan disabilitas, maupun pembangunan trotoar yang ramah disabilitas. 

 

"Kafe Inklusi ini juga memperkerjakan penyandang disalitas. Saya yakin selama ini Pemkab Tuban sudah memberikan fasilitas yang sama kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut Lindra juga mengungkapkan kepuasannya saat proses debat berlangsung. Menurutnya, sesi debat pertama ini dapat menjadi acuan masyarakat dalam memilih pemimpin lima tahun kedepan.

 



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network