Setelah proses ngeblok, juroh yang sudah kental ini kemudian dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari daun lontar. Setelah beberapa menit, cetakan adonan juroh tersebut kering, dan mengeras, lalu cetakan dilepaskan.
Setelah itu, Gula Jawa berbentuk bulat ini, kemudian di kemas, dimana kemasan produk Gula Jawa juga berbahan baku alami atau tradisional. Kemasan Gula Jawa ini lagi-lagi tak meninggalkan dari pohon siwalan.
Daun siwalan atau yang biasa disebut dengan lontar itu, dibentuk sedemikian rupa agar jadi kemasan alami Gula Jawa. Sebelum dikemas dalam daun lontar, Gula Jawa ini juga dibungkus dulu dengan daun pisang yang sudah dikeringkan, sehingga kemasan alami ini juga terkesan sangat rapi.
Perkilogram Gula Jawa legen siwalan Cap Ngaron produksi Yunita, Suparmi dan Kartini ini, dijual dengan harga Rp. 40.000 kemasan daun lontar. Sedangkan untuk kemasan biasa, perkilogramnya dijual Rp. 35.000.
Yunita menjual Gula Jawa Cap Ngaron ini di toko oleh-oleh di Kabupaten Tuban. Sementara pembelinya adalah para pengunjung dari luar kota dan juga wisatawan dari luar kota.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait