Selain menjual telur, kelompok Puyuh Andalas menjual burung puyuh yang tidak lagi produktif untuk kebutuhan kuliner. Dengan pendampingan SBA, kapasitas produksi diharapkan naik menjadi 10.000 ekor burung puyuh pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Atas keberhasilan dalam mengelola usaha peternakan burung puyuh, kelompok Puyuh Andalas ini dipercaya untuk menjadi narasumber pada pelatihan peternakan puyuh yang diselenggarakan oleh Dinas Baitul Mal Provinsi Aceh untuk 4 kabupaten/kota pada 16 - 18 Desember 2024, di Hotel Grand Permata Hati, Banda Aceh.
Anggota kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas, Muhammad Ikhsan memasok produk telur puyuh hasil ternak dengan merek Lampoh Kutam di pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
“Kami ucapkan terima kasih untuk PT Solusi Bangun Andalas dan SIG yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengembangkan usaha yang menjadi mata pencaharian kami. Semoga usaha ini dapat terus berkembang untuk memberikan manfaat ekonomi, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan,” ujar Muhammad Ikhsan.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, program pendampingan UMKM menjadi bagian dari komitmen SIG untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Inisiatif ini sesuai dengan pilar keberlanjutan SIG “Menciptakan Nilai untuk Karyawan dan Komunitas” dalam Sustainability Roadmap SIG 2030, yang menjadi panduan bagi seluruh entitas usaha SIG.
“SIG melalui program CSR terus memberikan bantuan dan pendampingan kepada para pegiat UMKM agar berdaya saing dan mampu mengembangkan usahanya. Kisah sukses kelompok usaha Puyuh Andalas binaan SBA selaku unit usaha SIG, merupakan bukti nyata kepedulian Perusahaan terhadap pengusaha lokal yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah,” kata Vita Mahreyni.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait