“Diotak-atik sendiri. Jika sampai kambingnya keracunan atau sakit karena salah pakan, ya itu resiko,”ujarnya sambil tertawa lepas. Kenyatannya selama satu tahun merawat kambing dengan memberi pakan racikan tadi, semua kambingnya pada sehat, perkembangannya lebih cepat dibanding dengan merawat secara tradisional. Menginjak dua tahun,dari 9 kambing bisa berkembang menjadi 25 ekor.
Dipaparkan Hartomo, jika pakan racikan hasil olahannya sudah mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhan dan kesehatan kambing. “Pakan kambing itu harus mengandung serat, karbohidrat dan lemak. Semua kebutuhan tadi sudah tercukupi dari limbah pertanian,” ujar pria yang juga tokoh masyarakat Ngino itu.
Untuk serat bisa diambil dari limbah pertanian seperti jerami, daun-daunan dan lannya. Sedang untuk karbohidrat diambil dari daun singkong dan untuk lemak berasal dari bungil kacang tanah. Semua bahan pakan limbah pertanian tadi prosesnya dijemur hingga kering dan kemudian digiling lembut.
Terobosan inovatif Hartomo itu memikat simpati dari Dinas Perhutani Tuban dan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban. Dinas Perhutani kemudian memberikan lahan untuk tempat kandang merawat kambing. Sedang Dinas Pertanian memberikan bantuan mesin giling pakan.
Kambing gemuk dan sehat dengan pakan racikan olahan sendiri (Foto:Totok Martono)
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait