Mirip Krisis Moneter 1998, Rupiah Melemah di 16.596

Tangguh Yudha
Rupiah nyaris menyentuh level seperti saat krisis moneter di tahun 1998 (Foto: iNews.id)

Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkap bahwa pada akhir hari Kamis, (27/2) rupiah ditutup pada level Rp16.445 per dolar AS dengan Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,88 persen. Sementara DXY menguat ke level 107,24 dan Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,260 persen.

Kondisi ini berlanjut hingga Jumat pagi, (28/2) di mana rupiah dibuka pada level Rp16.520 per dolar AS dengan Yield SBN 10 tahun naik ke 6,93 persen. Pada sesi penutupan, rupiah terjun ke level Rp16.596 per dolar AS.

Dalam sepekan, rupiah di pasar spot telah terdepresiasi 1,7 persen dan mencatat koreksi sebesar 1,75 persen sepanjang Februari 2025. Penurunan ini mengakibatkan rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia di bulan ini.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Ramdan.

Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network