Tak lama setelah buka, para pelanggan mulai berdatangan. Mereka bebas mengambil sendiri serabeh dan menu lainnya, lalu menikmatinya langsung di teras rumah Sugeng. Suasana akrab dan santai jadi daya tarik tersendiri.
Serabeh buatan Sugeng punya cita rasa khas yang cocok dipadukan dengan berbagai kuah. Tapi mayoritas pembeli justru memilih Serabeh dengan kuah lodeh. Rasanya lebih gurih dan cocok di santap malam-malam.
Kebanyakan pelanggan adalah anak muda yang begadang atau baru pulang lembur. Serabeh Lodeh jadi pengganjal lapar yang pas, murah, enak dan mengenyangkan. Apalagi Serabeh dipercaya mengandung karbohidrat kompleks yang bisa memberi energi tahan lama.
Sudah 17 tahun Sugeng menjalani usaha ini. Awalnya buka pukul 03.00 dini hari, namun kini memilih jam malam karena lebih ramai pembeli.
“makan serabeh lodeh. rasanya gurih nikmat dan lain. karena biasanya kan serabih pakai santan dan ini pakai lodeh. lumayan sering kesini karena dekat. harganya satu tangkep itu dua ribu,” ungkap Yusuf, pembeli.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait