Kondisi ini menyebabkan hasil panen para petani merosot, banyak buah cabai di buang di Sungai, karena busuk dan tak laku di pasaran.
Sedikitnya 7 kuintal cabai yang tak laku dijual, dibuang ke Sungai Bengawan Solo. Akibat dari banjir luapan Sungai Bengawan Solo ini, Yasman mengaku merugi mencapai Rp 40 juta rupiah.
“kenak banjir sejak sabtu tanggal 17 sampai hari ini masih banjir, ini agak surut. ya gagal panen, umur 2 bulan 6 hari. biasanya kalo panen umur 85 hari, ya gagal panen tak buang ke sungai busuk. cabai yang dibuang kurang lebih 7 kwintal cabai, kerugian saya menanam 7000 biji kerugian saya tafsir kurang lebih rp 40 juta,” ujar Yasman, petani cabai Rengel, Tuban.
Luapan Sungai Bengawan Solo kali ini merupakan banjir yang terparah, yang menerjang area persawahan di desa setempat.
Tak hanya tanaman cabai, beberapa tanaman lain seperti padi dan bawang di daerah setempat juga rusak di terjang banjir.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait