SURABAYA, iNewsTuban.id – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (20/5/2025). Massa yang tergabung dalam aliansi Frontal Jatim tersebut menyuarakan sejumlah tuntutan terkait sistem dan kebijakan tarif transportasi online yang dinilai tidak berpihak pada mitra pengemudi.
Para peserta aksi tampak memenuhi area gerbang kantor gubernur dengan membawa dua unit mobil komando. Aparat kepolisian pun melakukan pengamanan ketat, termasuk dengan memasang kawat berduri di sekitar lokasi untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
Menurut Humas Frontal Jatim, Samuel, aksi ini merupakan respons atas praktik pemotongan pendapatan yang dianggap merugikan pengemudi. Ia menyebutkan, meskipun aturan resmi menyatakan potongan hanya sebesar 20 persen, pada kenyataannya aplikator memotong hingga 35 persen.
"Ini sudah melampaui batas. Kami menuntut agar potongan aplikasi dikurangi menjadi 10 persen, menaikkan tarif penumpang, serta mendesak adanya Undang-Undang Transportasi Online yang mengatur secara adil," kata Samuel.
Dalam aksi tersebut, terdapat sejumlah tuntutan utama yang disampaikan pengemudi ojol.
5 Tuntutan Pengemudi Ojol
1. Menurunkan potongan pendapatan oleh aplikator menjadi 10 persen.
2. Menaikkan tarif pengantaran penumpang.
3. Mendesak pengesahan regulasi untuk pengantaran makanan dan barang.
4. Menetapkan tarif bersih yang diterima oleh mitra pengemudi.
5. Mendorong pemerintah segera mengesahkan Undang-Undang Transportasi Online Indonesia.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait