Suluk Wijil: Puisi Mistikal yang Menjadi Cermin Transisi Zaman
Salah satu karya paling fenomenal Sunan Bonang adalah Suluk Wijil. Naskah ini berbentuk dialog antara guru sufi dengan muridnya, Wujil, seorang bekas budak istana Majapahit.
Tembang-tembang dalam Suluk Wijil menggunakan gaya Aswalita dan Dhandhanggula, berbeda dari pakem Hindu kala itu. Ini menjadi simbol transisi budaya besar dari Majapahit menuju era Islam di Jawa Timur.
Tak hanya indah secara sastra, suluk ini menyimpan ajaran tasawuf mendalam tentang pencarian jati diri, ketundukan kepada Tuhan, dan makna sejati kehidupan.
Primbon Bonang: Warisan Fikih, Tauhid dan Etika Hidup Saleh
Selain puisi mistikal, Sunan Bonang juga meninggalkan warisan spiritual monumental: Primbon Bonang. Kitab ini membahas fikih, tauhid, tasawuf, hingga etika hidup yang mulia.
Uniknya, dalam kitab ini, Sunan Bonang secara eksplisit menyebut "Ihya Ulumuddin" karya Imam Al-Ghazali sebagai referensi utama. Hal ini menunjukkan betapa ia mengintegrasikan khazanah keilmuan Islam global ke dalam budaya lokal.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait