ini Alasan Ratusan Petani di Tuban Jebol Tanggul Waduk Jabung Ring Dyke, Mangkrak dan Jadi Petaka

Atmo
Alat berat saat menjebol tanggul waduk Jabung Ring Dyke dikawasan Desa Banjar Kecamatan Widang Kabupaten Tuban, Foto : iNewsTuban.id /Atmo

TUBAN, iNewsTuban.id - Ratusan petani  gabungan dari dua Kecamatan Widang dan Plumpang  Kabupaten Tuban , Jawa Timur terpaksa  harus menjebol taggul Waduk Jabung Ring Dyke (JRD) lantaran pintu air waduk tidak memadahi berakibat ribuan heaktare laham tergenangi  luapan air kali avur

Rawa terluas di jawa timur ini, kini telah berubah menjadi sebuah waduk raksasa untuk penampungan dan pengendalian air. Waduk tersebut dibangun 2010 silam, terbengkalai dan warga sekitar menyebutnya waduk mangkrak

 

 

Meski demikian,  di pintu masuk kawasan Jabung Ring Dyke (JRD) di wilayah perbatasan  Kabupaten Tuban dan Lamongan persisnya Desa Simorejo Kecamatan Widang - Kabupaten Tuban .

Meski  terpampang papan data bertuliskan larangan pemanfaatan tanah milik negara dengan ancaman denda dan pidana .

Namun kondisi dalam lokasi waduk Jabung Ring Dyke tersebut ditanami padi dan dibuat tambak

 

Para petani  mengaku  merasa  kesal  karena dampak yang dirasakan sudah puluhan tahun. Sedangkan penggarap di dalam  waduk selain sudah menikmati hasil dari tanah negara dan masih sibuk memperjuangankan pembebasan lahan. 

Sementara lahan pertanian yang berada di balik waduk Jabung Ring Dyke  itu petani harus menjerit berjuang selamatkan tanaman miliknya. Diperparah lagi tanggul waduk yang mangkrak menaun jadi asrama tikus menjadi petaka petani

 

 

Dalam sepekan terakhir ini ribuan hektar lahan pertanian milik petani Kecamatan Widang dan Plumpang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terendam banjir dan terancam gagal panen  akibat limpahan  sungai avur yang tidak memadahi. 

Sejumlah petan juga mengaku kondisi ini sering dialami  selama bertahun tahun merasakan dampak dari pembangunan waduk yang mangkrak . Petani menyebut, air dari hulu sungai avur tidak dapat tertampung di waduk, sehingga meluap dan menggenangi area persawahan di dua Kecamatan Widang dan Plumpang.

Karena frustasi gagal melakukan tanam awal musim dan terancam gagal panen akhirnya  para petani gabungan dari dua Kecamatan Widang Plumpang nekat jebol tanggul Jabung Ring Dyke .

 

Banjir langganan yang menimpa petani tersebut diduga akibat tidak berfungsinya dan kevakuman waduk Jabung Ring Dyke (JRD) sebagaimana mestinya.

Waduk yang seharusnya menjadi sarana pengendali banjir dan penampung air saat musim hujan justru mangkrak terbengkalai dan disinyalir disalah gunakan fungsinya.

"Kalau di Desa Banjar, dari total 360 hektar, sekitar 120 hektar tidak bisa ditanami. Di Desa Widang ada sekitar 80 hektar, dan di Desa Bunut bahkan hampir 90 persen lahan terendam. Sementara di Kecamatan Plumpang, luasan yang terdampak  mencapai 7.000 hektar," beber Wahyudi, akrab dipanggil Bayan Banjar, Senin (17/6/2025)

 

 

Lanjutnya , warga Plumpang dan Widang tidak merasa punya masalah dengan penggarap yang berada  di dalam waduk. Apa yang di lakukan Petani Plumpang dan Widang ini murni karena lahanya terdampak oleh luapan air kali avur yang seharusnya masuk ke dalam waduk.

Masalah yang  menggarap  itu orang mana saya tidak mau tahu karena itu bukan urusan kami. yang saya tahu bahwa waduk itu tempat penampungan air bukan tempat penanaman padi atau di bangun tambak , itu salah  satu penghambatnya." ujarnya Wahyudi.

 

"'Lebih lanjut,  Yudi menegaskan pintu masuk pembuangan dari kali avur yang seharusnya  masuk langsung ke dalam waduk itu besar lancar tetapi itu kurang  besar. Pintu air Jabung Ring Dyke  kurang lebar itu menjadi kendala dan sangat menggagu. Karena  air yang mengalir dari  kali avur tidak bisa langsung masuk  ke dalam waduk. " jelasnya.

Meski waduk Jabung Ring Dyke telah di bangun pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 semua sudah di bebaskan walaupun tanah itu milik negara tapi negara sudah  memberi kompensasi kepada penggarap tapi nyatanya masih  di garap orang lain lagi.

 

 

Kalau  tahun tahun sebelumnya pernah terjadi banjir tapi tak separah pada tahun ini karena dulu  tanggul mereka belum  sebesar sekarang. Disaat lahan  sepanjang kali avur tidak bisa ditanami padi karena air tidak bisa masuk ke waduk Jabung Ring Dyke, Namun  lahan didalam waduk ini sekarang banyak tanaman padi yang seharusnya tidak ada . 

"Ironisnya,  kami yang diluar tanah resmi hak milik gak bisa tanam . Tetapi yang berada  di dalam waduk yang ilegal sekarang bisa tanam karena tidak ada air disana ." ungkap Wahyudi.

Warga dan petani yang tak ingin banjir meluas akhirnya sepakat mengambil tindakan darurat. Mereka membuat sodetan atau pelebaran pintu waduk menggunakan alat berat, agar air dari sungai avur bisa kembali mengalir ke dalam waduk sesuai fungsinya.

 



Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network