Akibatnya, banyak kostum karnaval dibiarkan menumpuk di gudang.
Arifin mengaku, sepinya pesanan ini terpaksa membuatnya mengistirahatkan para pekerja dan hanya menggarap pesanan berdua dengan istrinya, Dian (39).
Meski minim tenaga, setiap kostum tetap dibuat dengan detail dan ketelitian. disisi lain dibenarkan oleh salah satu penyewa kostum, Nova Fajar Sari, yang sudah lama menjadi pelanggan Arifin.
“custom srikandi, tapi masih proses finishing. dari 1 bulan yang lalu. sekitar 500 ribu. karena di sini tuh untuk pembuatannya itu lebih detail, lebih bagus daripada yang lain. harganya juga lebih oke di kantong kami.iya, untuk karnaval di desa,” ujar Nova Fajar Sari, penyewa kostum karnaval.
Dibandingkan tahun lalu, penurunan pesanan tahun ini mencapai hingga 70 persen.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait