Sedangkan kapal milik Agus juga hancur diterjang badai, dengan nilai kerugian mencapai Rp. 700 Juta.
Kini sesudah diterjang cuaca buruk, para nelayan bersama-sama melakukan gotong royong untuk mengevakuasi kapal-kapal yang tenggelam dan karam, serta memperbaiki bagian kapal yang rusak.
Semangat kebersamaan ini dilakukan agar kapal-kapal bisa kembali digunakan untuk melaut seperti biasa.
“jadi dapat kami jelaskan, pak, kami di tkp ya, hari ini. kebetulan kejadiannya kemarin, hari selasa tanggal 19 agustus 2025. ini kejadiannya sekitar jam 16.00, bertempat di tpi palang. jadi kronologisnya, memang semenjak sekitar jam 12.00 itu sudah mulai angin timur. kebetulan hari, musim ini musim angin timur. ternyata setelah sekitar jam 3.00 sampai jam 4.00 itu angin berbalik dari arah barat. arah barat, sehingga perahu yang bersandar di tpi palang, posisinya sandar dan ndak berangkat berlayar, itu ketiup angin, ketiup badai sehingga berbenturan. ada tiga perahu yang rusak, satu cukup parah, dapat kita lihat di belakang, tuh. dan untuk kerugian sekitar ada, ada ratusan juta. yang karam sementara ini dievakuasi dan untuk yang rusak parah tentu perlu perbaikan-perbaikan,” ujar AKP Dean Tommy Rimbawa, Kasat Pol Airud Polres Tuban.
Pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat nelayan untuk selalu waspada dan memantau prakiraan cuaca sebelum melaut ataupun saat akan bersandar.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait