Sejarah Lahirnya Jemaah Maiyah Cak Nun, Apa Arti Maiyah dalam Bahasa Arab?

Kastolani Marzuki
Jemaah Maiyah tampak antusias mendengarkan tausiyah Cak Nun dan narasumber lainnya. (Foto: ist)

Seiring perjalanan waktu, kegiatan maiyahan tidak hanya terbatas di Malang, melainkan juga meluas ke berbagai kota lain. Permintaan masyarakat yang semakin besar mendorong terbentuknya simpul-simpul Maiyah di berbagai daerah, sehingga menjadikan gerakan ini semakin luas dan inklusif.

Melihat antusiasme yang begitu besar dari masyarakat di luar Malang, Cak Nun kemudian menggagas pembentukan Simpul Maiyah di berbagai kota. Simpul ini menjadi ruang bersama bagi jamaah untuk merasakan kebersamaan, diskusi, shalawatan, serta refleksi kebudayaan sesuai dengan konteks daerah masing-masing.

Seiring perkembangan, Maiyahan tidak lagi hanya terpusat di Malang, melainkan rutin digelar di sejumlah kota besar. Beberapa simpul yang cukup dikenal antara lain Bangbang Wetan di Surabaya, Kenduri Cinta di Jakarta, Padhang Mbulan di Jombang, dan Gambang Syafaat di Semarang.

Kehadiran simpul-simpul ini memperluas jangkauan Maiyah sebagai sebuah gerakan kultural, spiritual, sekaligus sosial. Selain itu, keberadaannya memperlihatkan bagaimana nilai kebersamaan, keterbukaan, dan kearifan lokal dapat tumbuh dalam bingkai keislaman yang inklusif.

Itulah ulasan apa arti Maiyah dalam bahasa Arab dan sejerah perkembangannya.

Editor : Prayudianto

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network