Menurut pihak kepolisian dari keterangan warga, sebelumnya korban diketahui kerap dikurung keluarganya di dalam rumah, karena sering pergi jauh hingga ke desa lain, bahkan sering mengamuk kepada keluarga dan warga sekitar.
Untuk menghindari hal tersebut, pihak keluarga biasanya memberikan makanan hanya lewat jendela. Namun dalam 3 hingga 4 hari terakhir, korban disebut sudah tidak mau makan sama sekali.
Dugaan sementara, korban sudah meninggal dunia sejak sepekan lalu.
“dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. dari pihak keluarga minta disucikan di rumah sakit, karena dari posisi korban itu sudah lengket dengan teras atau lantai. sudah membusuk, karena diperkirakan sudah satu minggu. dari keterangan pak kadus, pak prik, dari korban ini mengalami gangguan jiwa. jadi dia hidup berdua dengan ibunya, tapi ibunya juga takut sama korban kasidin ini karena orangnya galak. iya, langsung disemayamkan di makam patihan. tidak, kalau keluarganya mintanya langsung dimakamkan ya, jadi tidak perlu diotopsi. tidak ada, tidak ada tanda-tanda kekerasan, enggak ada. diperkirakan satu minggu, karena dilihat sudah enggak keluar. pernah di dalam itu, ibunya juga enggak berani kalau ngasih makan ya dari luar. enggak berani masuk ke dalam karena si rasitin ini galak,” ujar AKP M. Lukman Hadi, Kapolsek Semanding
Pihak kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kasus ini. Sesuai permintaan keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan tanpa di lakukan otopsi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
