TUBAN, iNewsTuban.id – Tim dosen dan mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dengan Upaya Optimalisasi Pengasapan Ikan Laut Dengan Batok Kelapa dan Kayu Mangrove Ramah Lingkungan (ENVAPRISS) dan Pemasaran Secara Online Untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.”
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sukolilo, salah satu wilayah pesisir di Kecamatan Bancar, yang memiliki potensi besar di bidang perikanan namun belum termanfaatkan secara optimal.
Mitra utama kegiatan ini adalah kelompok PKK Sukolilo yang beranggotakan 20 orang ibu rumah tangga.
Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pelatihan pengolahan ikan laut menjadi ikan asap berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi alat pengasap ikan ramah lingkungan (ENVAPRISS) berbahan bakar batok kelapa dan kayu mangrove.
Selain itu, masyarakat juga dibekali dengan pelatihan pemasaran digital agar mampu memasarkan produk ikan asap secara online melalui platform seperti Shopee dan TikTok.
Kegiatan dipimpin oleh Eriska Fitri Kurniawati, M.Pd. selaku ketua tim pengabdian, dengan anggota dosen Ridaul Innayah, M.Pd. dan Raka Nur Sukma, M.Si. serta dibantu tiga mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe yaitu Ika Nurul Hidayati, Jihan Tria Marena, dan Bela Dwi Larassati.
Rangkaian kegiatan meliputi:
1. Sosialisasi dan penyuluhan mengenai potensi usaha pengolahan ikan asap.
2. Pelatihan pembuatan ikan asap menggunakan alat ENVAPRISS.
3. Pelatihan pengemasan produk dengan sistem vacuum sealer agar tahan lama dan higienis.
4. Pelatihan pemasaran online dan offline, termasuk praktik langsung membuka lapak di media sosial dan marketplace.
5. Pendampingan berkelanjutan setiap bulan untuk mengevaluasi hasil produksi dan pemasaran.
Alat ENVAPRISS yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan teknologi hasil inovasi tim peneliti UNIROW yang telah mendapatkan paten nasional (No. IDP000079158, 2021).
Alat ini berkapasitas 10–15 kg ikan per proses, minim asap, efisien energi, dan ramah lingkungan.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, ibu-ibu PKK Sukolilo kini mampu mengolah ikan segar menjadi ikan asap bernilai jual tinggi, sekaligus memasarkan produknya secara digital.
Harga ikan asap meningkat signifikan dari Rp18.000 menjadi sekitar Rp55.000 per kilogram, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga secara nyata.
Selain berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat, kegiatan ini juga menghasilkan berbagai luaran ilmiah dan publikasi, antara lain:
Artikel ilmiah pada Jurnal J-ABDIPAMAS (SINTA 4), Publikasi berita, Video dokumentasi kegiatan di *YouTube LPM-LEMLIT UNIROW TUBAN, Poster kegiatan di media sosial resmi @officialunirow.
Ketua tim pelaksana, Eriska Fitri Kurniawati, berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan.
“Kami ingin ibu-ibu PKK Sukolilo tidak hanya bisa membuat ikan asap berkualitas, tetapi juga mampu mengelola usaha dan memasarkan produknya secara mandiri melalui platform digital. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan “Asta Cita” dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada bidang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta produksi dan konsumsi berkelanjutan.
Melalui program ENVAPRISS ini, sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat terbukti mampu menghasilkan inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata.
UNIROW Tuban berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
