TUBAN, iNews id - Setelah melakukan tahapan konsultasi publik terkait rencana pembangunan proyek tol Demak-Tuban pada pertengahan Februari 2022 silam, pihak konsultan telah turun ke 35 desa yang akan dilalui Proyek Strategis Negara (PSN) itu.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Bambang Irawan dalam keterangannya saat ditemui iNews.id di ruang kerjanya, Kamis (12/5/2022).
Menurut Bambang, setelah konsultasi publik itu pihak konsultan perencana dan konsultan feasibility study (studi kelayakan) telah melakukan pendataan di lapangan yang hingga saat ini masih belum selesai.
"Termasuk kelayakan lingkungan, studi Amdalnya nanti seperti apa, itu belum ada dan akan disosialisasikan tahap berikutnya," ujarnya.
Diakuinya, sempat ada masalah di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding data dari konsultan ada yang melewati masjid, namun sudah ditindaklanjuti untuk dilaporkan kepada Kementerian PUPR kalau ada masalah di sana.
Peta rencana sementara jalan tol ruas Ngawi - Bojonegoro - Tuban (Foto : Ist)
"Nanti pada sidang Amdalnya juga akan kami sampaikan jika bermasalah di lapangan, masyarakat nanti juga akan jadi pesertanya. Update pembebasan lahan kapan nunggu tahapan selanjutnya," Bambang menandaskan.
Selain itu, Bambang juga telah mengkomunikasikan dengan konsultan terkait rencana exit tol dan rest areanya, sebab ada rencana perubahan.
"Exit tol yang rencana di Kecamatan Kerek digeser kalau bisa yang mendekati kawasan industri di Tuban. Sehingga wilayah kota tidak ribet. Rencananya ada 2 exit tol yang di Kabupaten Tuban," tandasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait