TUBAN, iNews.id - Dihadiri oleh sekitar seratus orang narasumber, dengan menggelar 'Urun Rembuk', mengusung tema 'Industrialisasi dari Tuban untuk Indonesia' sebuah Podcast yang bernama Cethik Geni merayakan ulang tahun pertama kali yang digelar di aula Trubus Subur, Jalan Pramuka nomor 35, Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (30/5/2022).
Bertugas sebagai Master of Ceremony (MC)
Rina Prameswari memandu kegiatan tersebut, kemudian dilanjutkan pembacaan doa oleh Kepala MA Ash Shomadiyah Tuban Riza Sholahuddin Habibi. Selanjutnya acara urun rembuk ini dipandu oleh dua orang Host yaitu Deny Sumirat dan Sudjarwoto Tjondronegoro.
Kegiatan yang berlangsung cukup seru ini menghadirkan empat orang panelis yaitu Ketua DPRD kabupaten Tuban Miyadi, Anggota DPRD Provinsi Jatim Agung Supriyanto, Dosen Faperta Universitas Sunan Bonang Tuban Dr. Sariban serta tokoh pers senior Kabupaten Tuban Teguh Budi Utomo.
Dalam sambutannya, Ketua Podcast Cethik Geni Pito Suwarsono menceritakan sejarah singkat berdirinya media Podcast Cethik Geni. Yang berawal dari kegelisahan di masa pandemi Covid-19, yang setiap individu pada saat itu tidak bisa bertemu dan bertatap muka secara langsung.
"Cethik Geni ini adalah sebuah wadah atau rumah besar yang boleh dihuni oleh siapapun. Kita tidak batasan gender maupun politik, siapapun boleh memasukinya," sebut pria kelahiran Kediri ini.
Ia melanjutkan, di era digitalisasi seperti saat ini, masyarakat memerlukan sebuah saluran melalui media sosial. Jadi Cethik Geni ini merupakan sebuah saluran untuk menuju ke khalayak umum.
"Kita anti mainstream, bukan media konvensional. Sebab di era digitalisasi ini yang konvensional akan runtuh karena adanya medsos," beber Pito yang memiliki nama lengkap Pipiet Wibawanto ini.
Narasumber beserta panelis saat berfoto bersama. (Foto : iNews)
Kemudian Pito berharap, Cethik Geni bisa menjadi wadah untuk semuanya. Untuk Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan Keamanan (Ipoleksosbuhankam) yang merupakan aspek penting dalam sebuah negara termasuk di Indonesia.
"Termasuk seni dan budaya juga ada, jadi silahkan bagi yang belum berkesempatan untuk berbicara di studio kami akan kita jadwalkan," pungkasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait
