get app
inews
Aa Read Next : Berkah Perayaan Kemerdekaan, Jasa Persewaan Kostum di Tuban Laris Manis

Akibat Diserang Hama Patek, Hasil Panen Cabai Anjlok

Senin, 18 Juli 2022 | 16:20 WIB
header img
Hama patek menyerang lahan pertanian cabai di Kabupaten Tuban. Foto : Istimewa.

Tuban, InewsTuban.id - Hama patek menyerang lahan pertanian cabai di Kabupaten Tuban. Akibatnya hasil panen para petani menurun drastis. Jika kondisi normal, satu petak lahan mampu menghasilkan 30 kilogram tiap harinya, namun kini para petani hanya bisa memanen 5 kilogram saja tiap harinya. Kondisi ini membuat para petani cabai merugi.
 
Sekilas lahan pertanian cabai rawit di Dusun Bogor, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ini nampak baik-baik saja. Namun jika diamati lebih dekat, sebagian besar buah cabai siap panen ini rusak dan membusuk.
 
Kondisi ini disebabkan serangan hama patek yang terus meningkat memasuki masa panen. Hama ini membuat cabai siap panen berubah warna menjadi kehitaman, membusuk dan sebagian kering.
 
Akibatnya, hasil panen para petani cabai menurun drastis. Jika biasanya lahan seluas 700 m2 mampu menghasilkan 30 kilogram setiap kali panen, maka kini hanya mendapat 5 kilogram saja.
 
Para petani mengaku sudah melakukan berbagai macam cara untuk mengobati hama patek ini. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Aakibatnya mereka merugi hingga jutaan rupiah.


 
“kemarin empat puluh ribu, sekarang belum tahu ini, hasilnya jelek di makan hama patek, cabainya busuk dan kering, yaa rugi ini biasanya panen tiga puluh kilo, sekarang lima kilo nggak ada,” ujar Ruti dengan bahasa Jawa.

Pada panen kali ini, para petani harus bekerja dua kali karena harus melakukan penyortiran saat melakukan panen. Cabai-cabai yang rusak dan membusuk dibuang, sementara cabai-cabai yang masih segar dikumpulkan untuk dijual kepada para tengkulak dengan harga Rp. 40.000,- per kilogramnya.


cabai banyak yang busuk diserang hama. Foto : Istimewa.

Selain hama patek, rusaknya tanaman cabai rawit ini juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Curah hujan yang tinggi dimusim kemarau ini, menyebabkan cabai-cabai siap panen menjadi rontok.
 
“ini cabainya banyak yang busuk diserang hama, yang busuk diambil dan dibuang, yang bagus diambil untuk dijual lagi, kalau kemarin masih empat puluh ribu perkilo, sekarang belum tahu, karena harganya naik turun,” ujar Wawan kepada awak media.

Atas kondisi ini, para petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah memberikan bantuan bibit untuk tanam cabai selanjutnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut