TUBAN, iNewsTuban.id – Selama ini orang awam beranggapan bahwa pencak silat itu identik dengan tawuran dan perilakunya selalu meresahkan masyarakat. Namun anggapan tersebut ternyata salah, jikalau kita belum mengenal betul apa itu pencak silat.
Selain di ajari fisik, dalam perguruan pencak silat terutama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ternyata juga tak lepas dari ajaran kerohanian. Di PSHT semua anggota harus jujur, mengetahui itu salah atau benar, berfikir sebelum bertindak, dan tidak boleh “nggumunan”, hal itulah yang paling mendasar diajarkan di perguruan silat PSHT.
Seperti yang dialami oleh M. Sholeh Shollahudin, pemuda warga Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban ini. Selama 10 tahun menjadi anggota PSHT, banyak hal positif yang ia dapatkan. Bahkan Sholeh juga sering mendapatkan piala dan penghargaan saat mengikuti turnamen pencak silat di berbagai daerah di Indonesia.
Segudang prestasi telah ia torehkan demi nama baik Kabupaten Tuban, bahkan Indonesia, saat ia mewakili Indonesia dalam turnamen International Pencak Silat Indonesia Open tahun 2022. Motivasi yang ia dapatkan pun sangat banyak, karena yang dulunya sering hidup di jalanan, saat ini sudah menjadi atlet yang berprestasi.
“pesan saya, untuk menjadi atlet kita harus disiplin selalu berproses dan selalu berfikir positif untuk menjadi yang terbaik, baik bagi keluarga maupun masyarakat,” ujar M. Sholeh Shollahudin saat menjadi narasumber dalam Podcast Cethik Geni.
Editor : Prayudianto