Lestarikan Kesenian Jawa, Sanggar Sekar Kinanti Laras Aktif Melatih Pelajar di Kabupaten Tuban

TUBAN, iNewsTuban.id – Kesenian Jawa yakni karawitan dan gamelan adalah budaya yang sangat adiluhung dan patut untuk dilestarikan. Gamelan Jawa bahkan saat ini sudah sangat mendunia, di kampus-kampus di luar negeri seperti i Amerika hingga di Eropa, bahkan sudah banyak mahasiswa yang membuat kelompok kesenian gamelan dan karawitan.

Baca Juga

Kisah Mbah Sukar Sastroamijoyo, Sang Legenda Yang Mengajar Gamelan Tanpa Mengharap Bayaran

Maka dari itu sangat ironis jika generasi muda Jawa bahkan Nusantara, tidak melestarikanya, atau malah melupakannya. Nusantara sangat kental dengan nuansa budaya tradisional dengan proses penciptaan nan Maha Agung. Adalah Purwo Suleksono (47) warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban,  yang sampai saat ini masih aktif melatih seni karawitan dan juga gamelan bagi para pelajar atau siswa dari mulai SD, SMP, hingga siswa SMA.

Dengan ruangan sanggar yang tak begitu luas, memanfaatkan ruang kecil di belakang ruang tamu rumahnya, setiap hari minggu kita pasti mendengar sayup-sayup suara gending Jawa, saat akan menuju rumahnya.

Kepada iNewsTuban.id, Purwo Suleksono mengawali kisahnya melatih siswa sekolah untuk belajar gamelan dan karawitan, yang saat itu tak sengaja ketika anaknya akan perpisahan SD kelas 6 di SD Negeri Tunah, ia berniat menyumbangkan pertunjukan seni karawitan lengkap dengan gamelan, gratis atau tanpa biaya.

“Saya hanya kepingin melestarikan seni karawitan, anak anak itu SD waktu itu mau ada perpisahan, kita berinisiatif menyumbang karawitan tanpa biaya, dan alhamdulillah terlaksana,” ujarnya.

Seni karawitan dan seni gamelan yang digelutinya itu, bukanlah kebetulan semata, putra dari Dalang terkenal yakni Mbah Joyo Siram itu mengisahkan. Sejak lahir bakat tentang kesenian nenek moyang itu sudah jelas, darah seni itu bahkan sudah mengalir dari kakeknya yang juga seorang dalang yang sangat terkenal yaitu Mbah Sudiman Trunorejo, yang terkenal dengan julukan Mbah Dalang Kendil.

“dari awal lembaga SD Negeri 1 Tunah mempertimbangkan kelanjutannya, lalu anak-anak saya latih agar ada bibit-bibit, sekitar 2014 saya sudah berani mementaskan anak anak,” imbuhnya.

Saat ini Sanggar Sekar Kinanti Laras yang berdiri sejak 2014 itu, bertahan hingga saat ini dengan anak asuh yaitu 20 anak. Selain seni karawitan dan tari, Purwo bahkan juga mengembangkan karya-karya seni kontemporer.

Sehari-hari Purwo Suleksono mengajar di SMP Negeri 1 Plumpang, dan juga melatih karawitan di SMP Negeri 6, SD Negeri 3 Sumurjalak dan juga mengajar kesenian Jawa di Pondok Sunan Drajat, Lamongan sejak 2014 sampai sekarang.

Editor : Prayudianto