TUBAN, iNewsTuban.id - Banyak pilihan menu berbuka puasa. Namun bagi masyarakat Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bunyi bedug maghrib terasa kurang lengkap tanpa kehadiran legen. Minuman tradisional itu berasal dari sadapan getah pohon siwalan. Selain murah, legen memiliki rasa khas manis-segar, sehingga cocok untuk menjadi penghilang dahaga, setelah seharian berpuasa.
Baca Juga
Difabel Asal Tuban Bertahan Hidup Dengan Membuat Kerajinan Anyaman Tumbu Dari Daun Lontar
Lain lubuk lain ilalang, lain daerah lain pula minuman khasnya. Jika Betawi punya minuman khas bir pletok dan Jepara punya minuman andalan dawet, maka Kabupaten Tuban juga punya minuman khas yaitu legen.
Minuman tradisional ini diperoleh dari sadapan getah pohon siwalan yang banyak tumbuh di ladang serta pekarangan rumah warga. Namun untuk memasang wadah penampung pada ujung manggar buah, petani harus memanjat setinggi belasan meter.
Baca Juga
Langka, Pengrajin Gula Jawa Dari Legen Siwalan, Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Arus Modernisasi
Penyadapan dilakukan selama satu hari satu malam. Selanjutnya hasil sadapan diambil setiap sore menjelang waktu berbuka puasa. Satu pohon biasanya mampu menghasilkan 10 hingga 15 botol legen, dari 8 pohon yang ia miliki, tergantung kondisi pohon dan cuaca.
Datangnya bulan suci ramadhan seperti sekarang ini, menjadi berkah bagi petani maupun penjual legen. Petani yang biasanya memproduksi minuman toak, beralih sementara memproduksi legen, untuk melayani pembeli yang berbuka puasa dengan minum legen.
Baca Juga
Legen Kemasan, Inovasi Minuman Tradisional Datangkan Cuan
Sepintas legen memang berwarna agak keruh. Namun bukan berarti minuman ini tidak layak konsumsi. Sebab legen yang berwarna keruh seperti ini adalah legen asli tanpa campuran air maupun pemanis buatan.
Selama bulan ramadhan, legen menjadi minuman favorit penghilang dahaga saat buka puasa. Kondisi alam yang panas dan kering membuat legen menjadi pilihan utama menu minuman buka puasa. Selain murah, minuman ini memiliki rasa manis yang khas dan menyegarkan.
“ini beli legen untuk nanti buka puasa, lebih milih legen karena alami dari alam, jadi kita bisa milih langsung dari pendulangnya, rasanya ada rasa sodan dan manisnya,” ujar Kalem, pelanggan legen.
Selama bulan suci ramadhan ini, menjadi berkah tersendiri bagi para penjual legen, sedikitnya 25 botol legen mampu terjual setiap hari. Harga yang di patok adalah Rp. 12.000 per-botol ukuran 1,5 liter.
“dibulan puasa pembeli legen banyak, sampai pesen. kalo gak pesan dulu gak kebagian, karena habis terus, pesen dulu baru dapet, kalo pesen pagi ambil jam 3 sore, sehari dapat 10 botol,” kata Jaiz, petani legen.
Bagi anda yang berminat, bisa pergi ke pelosok-pelosok desa di Kabupaten Tuban, untuk menikmati segarnya legen asli yang baru diambil dari pohon.